Make a donation Talk Fusion Saling Memberi

Panca Mahabhuta

Filsafat Mahabharata. "Dari Brahman muncul akasa. Dari akasa muncul vayu. Dari vayu muncul teja. Dari teja muncul apah dan dari apah muncul prthivi". (Taittiriya upanisad 2.1).  Pancamahabhuta adalah penyusun semua zat (kasar atau halus) dalam alam semesta ini, termasuk didalamnya badan fisik kita sendiri.

Kelima unsur Panca Mahabhuta tersebut adalah :
1 . Akasa/Eter
2 . Vayu/Udara
3 . Teja/Api
4 . Apah/Air
5 . Prthivi/bumi

Para pembaca harus mengetahui bahwa terjemahan sansekerta sebelumnya tentang istilah akasa, vayu, teja, apah, dan prthivi sebagai eter, udara, api, air dan bumi, yang berikutnya diterjemahkan pada abad kesembilan belas, ketika para ahli fisika kuno jaman itu tidak dapat menjelaskan dengan benar tentang penciptaan di jagat raya ini. Dengan kebangkitan teori relativitas Einstein, sebuah pengertian yang lebih baik mengenai jagat raya telah muncul. Sehingga pancamahabhuta dapat diinterpretasikan sebagai lima energi yang tercantum di atas (energi gravitasi, energi kinetik, energi radiasi (atau cahaya), energi listrik, energi magnetik), yang bertujuan untuk menyelidiki keparalelan antara Advaita Vedanta dan ilmu modern.

Para rsi hindu telah menghubungkan pancamahabhuta dengan lima indera organ persepsi manusia. AKASA dihubungkan dengan kuping karena Saccule peka bagi kita dalam daerah gravitasi. VAYU berhubungan dengan kulit karena temperatur, yang merupakan ukuran energi kinetik, dirasakan oleh kulit. TEJA berhubungan dengan mata karena cahaya dapat dilihat oleh mata. APAH berhubungan dengan lidah karena sengatan listrik meninggalkan rasa asam (proton rasa asam). PRTHIVI berhubungan dengan hidung konfigurasi molekuler yang menghasilkan bau adalah hasil dari molekul magnetik yang berpasangan. Dalam literatur Sansekerta, karena APAH dan prthivi adalah dewa kembar. Dalam ilmu pengetahuan, listrik dan magnetik adalah dua hal yang kembar karena dua hal itu adalah dua aspek yang saling terjalin.