Make a donation Talk Fusion Saling Memberi

Prasasti Canggal

Empire Majapahit. Prasasti Canggal ditemukan di Kompleks Candi Gunung Wukir, Desa Kadiluwih, Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang. Prasasti ini merupakan salah satu peninggalan terpenting dari kerajaan Mataram Kuno di Wilayah Jawa Tengah dengan diketemukannya angka tahun pembuatan yang memungkinkan para arkeolog untuk dapat memperkirakan periodisasi berdirinya Candi tersebut. Angka tahun pendirian pada prasasti Candi termuat dalam sebuah Candrasengkala yang berbunyi "Sruti Indriya Rasa" (Sruti=4, Indriya=5, Rasa=6) yang menyatakan tahun 654 Saka atau 732 Masehi. Prasasti ini dianggap sebagai prasasti "berangka tahun" yang tertua di Pulau Jawa. 

Prasasti ini ditulis menggunakan aksara Pallava dan dalam Bahasa Sanskrit, menurut para ahli dialek awal terasa "kurang elegan" bila itu sebagai dokumen kerajaan. Dalam sebuah studi komparatif mengenai epigrafi, disebutkan bahwa baik bahasa, aksara maupun isi yang terdapat pada Prasasti Canggal, secara umum memiliki kemiripan dengan Prasasti Han Chei yang terdapat di Kamboja dan berasal dari pertengahan abad ke-7 Masehi. Fakta ini menguatkan pendapat para ahli bahwa kedua prasasti itu memang berasal dari periode yang sama. 

Prasasti Canggal memuat 25 baris tulisan yang terbagi menjadi 12 klausal yang dipahatkan pada sebuah lempeng batu persegi panjang. Terdapat pahatan berupa ornamen Floral pada bagian atas dan bawahnya yang berfungsi sebagai frame border atas isi prasasti. Beberapa bagian dari prasasti ini telah mengalami kerusakan, terutama pada bagian kakinya. 

Secara umum, isi dari Prasasti Canggal ini menceritakan mengenai beberapa poin, yaitu : 

  • Pendirian sebuah Lingga (simbol Siva) di Bukit Kunjarakunja atas perintah Sanjaya. 
  • Pemujaan terhadap Deva Siva, Deva Vishnu dan Deva Brahma. 
  • Gambaran geografis pulau jawa yang makmur, kaya akan biji-abijian, padi dan emas. 
  • Di pulau tersebut didirikan Candi Siva demi kebahagiaan penduduknya. 
  • Pendirian Candi Siva tersebut atas bantuan dari Kunjarakunjadesa. 
  • Raja Sanna yang pernah memerintah di Pulau Jawa.. 
  • Raja Sanna yang murah hati, adil dan bijaksana serta ahli dalam peperangan. 
  • Negara berkabung atas kepergian Raja Sanna. 
  • Pengganti Raja Sanna bernama Sanjaya. 
  • Negeri yang sejahtera, aman dan makmur. 
Terjemahan lengkap berbahasa Indonesia-nya adalah sebagai berikut : 

Klausa-I 

Cakendre'tigete crutindriya-rasair
ankikrte vatsare.
varendau dhavala-trayodaci-tithau
bhadrottare kartike.
lagne kumbhamaye sthiranga-vidite
prastisthipat parvate
lingan laksana-laksitam narapatic
cri sanjayac cantaye.

(Ketika tahun ditandai dengan rasas, organ dan Veda (651 Saka) tahun saka telah berlalu, pada bulan Kartika Senin, hari ke tiga belas, ditengah hari yang cerah, di Bhadra yang dikenal sebagai Sthiranga, Raja Sanjaya yang termashur, demi menciptakan ketenangan bagi rakyatnya didirikanlah Lingga pada sebuah bukit dengan berbagai tanda keberuntungan). 

Klausa-II 

Gangottunga-taranga-ranjita-jata-maulindu-cudamanih.
bhasvat-pankti-vibhuti-deha-vikasan nagendra-hara-dyutih.
crimat-svanjali-koca-komala-karair dewais tu ya (s) stuyate.
sa creyo bhavatam bhavo bhava-tamas suryo dadatv adbhutam.

(Semoga Siva matahari bagi dunia yang kelam memiliki perhiasan berbentuk bulan sabit berwarna menyerupai gelombang tinggi Gangga, memiliki kilau kalung berbentuk penguasa ular, memiliki dalam dirinya kemegahan sang pencerah (matahari) yang dipuji oleh para Deva dengan kelembutan telapak tangan mereka yang dilipat membentuk bejana, memberkatimu secara sempurna). 

Klausa-III 

bhakthi-prahvair munindrair abhinutan asakrt svarga-nirvana-hetoh.
devair lekharsabhadyair avanata-makutaic cumvitam sat-padabhaih.
angulya-tamra-pattram makha-kirana-lasat-kecararanjitantam.
deyat cam cacvatam vas Trinayana-carananinditambhoja-yugma.

(Semoga dua teratai tak berdosa yang berada di kaki "Dia yang bermata tiga" (Siva) yang berulangkali diagungkan oleh para penguasa yang bijak, menunduk memberikan penghormatan demi keselamatan mereka di Surga yang diberikan kecupan oleh Para Deva seperti Deva Indra dan lainnya, dengan mahkota berlekuk mereka yang menyerupai lebah, dengan segera berganti warna karena cahaya yang berasal dari kuku-kuku yang berkilau menyerupai bunga teratai dan daun berwarna tembaga, memberkatimu selama-lamanya). 

Klausa-IV 

aicvaryaticayodbhavat sumahatam apy aqdbhutanam nidhih.
tyagaikanta-ratas tanoti satatam yo vismayam yoginam.
yo'stabhis tanubhir jagat-karunaya pusnati na svarthatah.
bhutecac caci-khanda-bhusita-jatassa tryam vakah patu vah.

(Semoga "Dia yang bermata tiga", penguasa para mahluk yang rambutnya berhiaskan bulan sabit, sumber segala keluhuran dan keindahan, berkenan memberikan kebesarannya terhadap pengunduran diri mereka, yang senantiasa menciptakan keajaiban, para yogi, yang memelihara dunia melalui delapan lekuk tubuhnya, karena belas kasihan dan atas dasar kepedulian, melindungi kita). 

Klausa-V 

Vibhrad-dhema-vapus-svadeha-dahana-jvala evodyaj-jatah. 1)
veda-stambha-suvaddha-loka-samayo dharmartha-kamodbhavah.
devair vandita-pada-panjaka-yugo yogicvaro yoginam.
manyo loka-gurur dadatu bhavatam siddhim svayambhur vibhuh.

(Semoga Siva, Deva yang tak diputerakan dan guru keduniawian, yang memiliki tubuh berwarna keemasan dan ikatan rambut, yang menyerupai api yang membakar dirinya sendiri hingga cacat, yang telah menciptakan dan menyatukan hukum keduniawian dalam Pustaka Veda, yang merupakan sumber agama, kemakmuran duniawi dan permohonan, yang memiliki kaki serupa teratai, yang selalu dipuja oleh Para Deva, yang merupakan penguasa para Yogi dan yang dihormati oleh orang-orang bijak, memberikan dirimu kemuliaan). 

Klausa-VI 

Nagendrotphana-ratna-bhitti-patitam drstvatma-vimva-criyam.
subhnubhanga-kataksaya kupitaya Nunam crya viksitah. 2)
yo yogaruna-locanotpala-dalac cete'mwu-cayya-tale.
tranartham'tridacais stutas sa bhavatamdeyat criyam cripatih.

(Semoga Deva Sri (Vishnu) yang dari kejauhan tampak seperti Dewi Kekayaan dengan tatapan kemarahan dan kerutan kening, yang terbaring di tempat tidur berair dengan mata menyerupai kelopak teratai merah yang sedang bermeditasi, dan yang selalu dipuja oleh Para Deva demi melindungi mereka, memberikanmu kemakmuran). 

Klausa-VII 

asid dvipavaram yavakhyam atulam chanyadi-vijadhikam.
sampannam kanakakarais tad-amarai (s saksa)d ivoparjitam. 1)
crimat-kunjara-kunja-deca-nihi (tam lin) gadi-tirthavrtam. 2)
stanam divyatamam civaya jagatac cambhos tu yatradbhutam.

(Tersebutlah sebuah pulau yang indah bernama Yava (Java) yang tertandingi oleh yang lain, yang memiliki biji-bijian berlimpah seperti padi dan lainnya, yang terdapat tambang emas yang dimiliki oleh Para Deva, adalah merupakan tempat yang paling indah dan menawan, Kuil Siva yang mensejahterakan dunia, yang didirikan oleh sebuah keluarga, yang berasal dari tanah termashur Kunjarakunja). 

Klausa-VIII 

tasmin dvipe Yavakhye purusa-pada-mahalaksma-bhute pracaste.
rajogrod-agra-janma prathita-prthu-yaca sama-danena samyak.
casta sarva-prajanam janaka iva cicor janmato vatsalatvat.
sannakhyas samnatarir manur iva su-ciram pati dharmena prthvim.

(Di Pulau termashur bernama Yava tersebut, yang kemudian menjadi rumah bagi seorang lelaki dengan karakter kuat, Yang Utama dari seorang raja, dilahirkan dengan nama Sanna, sosok yang sangat tenar, yang diluar keterikatan terhadap rakyatnya, memerintah dengan cara yang tepat, melalui jalan damai, konsiliasi dan pemberian hadiah, seperti seorang ayah membesarkan anaknya, sosok yang musuh-musuh tunduk padanya, melindungi Bumi sepanjang waktu dengan keadilan seperti Manu). 

Klausa-IX 

evam gate samanucasati rajya-laksmim sannahvaye'nvayavidhau samatita-kale.
svarge sukham phala-kulopacitan prayate.
bhinnam jagad bhramati coka-vacad anatham.

(Dalam keadaan ini, sementara Raja Sanna memerintah sebagai Dewi yang berkedudukan, dalam perjalanannya, dan dalam rangka menunaikan tugasnya, pergi menikmati kebahagiaan yang telah dikumpulkan oleh keluarganya, kemudian dunia dipisahkan dari dirinya, tenggelam dalam kesedihan karena kehilangan seorang pemimpin). 

Klausa-X 

jvalaj-jvalana-vidravat-kanaka-gaura-varnah.
mahad-bhuja-nitamva-tungatama-murddha-crngonnatah.
bhuvi sthita-kulacala-ksiti-dharocca-padocchrayah.
prabhuta-guna-sampadodbhavati yas Tato meruwat.

(Dia, yang naik tahta setelahnya, memiliki penguasaan dan kebaikan yang tiada tara, dan serupa dengan Gunung Meru. Dia berparas cerah seperti emas atau api yang menyala (seperti juga Gunung Meru yang berwarna putih), Ia memiliki lengan panjang, kaki yang besar dan kepala yang terangkat tinggi (seperti Gunung Meru dengan dasar yang besar dan puncak yang tinggi) yang di Bumi ini tiada penguasa lain yang menandingi keutamaan posisi dan keangkuhannya, yang hanya menyerupai gunung utama (Kulacala)). 

Klausa X1 

criman yo mananiyo wudha-jana-nikaraic castra-suksmarthavedi.
raja cauryadi-gunyo raghur iva vijitaneka-samanta-cakrah.
raja cri sanjayakhyo ravir iva yacasadig-vidik-khyatalaksmih.
sunus sannaha-namnas svasur a(vanipater) nyayatac casti rajyam.

(Pengganti Raja Sanna yaitu putranya bernama Sanjaya yang diibaratkan dengan matahari. Kekuasaan tidak langsung diserahkan kepadanya oleh Raja Sanna tetapi melalui kakak perempuannya (Sannaha)). 

Klausa X1I

yasmin chasati sagarormi-racanam caila-stanim medinim.
cete raja-pathe jano na cakitac corairna canyair bhayaih.
kirtyadyair alam-arjitac ca satatamdharmartha-kama naraih.
nunam roditi rodititisa kalir anca-ceso yatah.

(Kesejahteraan, keamanan dan ketenteraman Negara. Rakyat dapat tidur di tengah jalan, tidak usah takut akan pencuri dan penyamun atau akan terjadinya kejahatan lainnya. Rakyat hidup serba senang). 


Kunjarakunja-desa dapat berarti "tanah dari pertapaan Kunjar", yang diidentifikasikan sebagai tempat pertapaan Resi Agastya, seorang Maharesi Hindu yang dipuja di India Selatan. Dalam epik Ramayana, diceritakan bahwa Rama, Sinta dan Laksmana mengunjungi pertapaan Agastya di Gunung Kunjara.

No comments:

Post a Comment