Horizontal Page

Ebiet G Ade : Eksekusi

Apalagi yang ingin kau katakan? Mumpung aku masih di sini
Tumpahkan saja segala-galanya, mungkin aku dapat membantu
Setidaknya akan kukabarkan, derita tengah kau tanggung
Dingin terali, dingin ubin tua, dingin matamu memandang
ho ho ho ho ho...
Ini sisir rapikan rambutmu, rasakan senyum matahari
Engkau masih seperti dulu, murah senyum, dan ramah tamah
Di ujung peluru kau ketemu ajal, tebus kekeliruan
Bertobatlah jiwa dan ragaTuhan Maha Pengampun
ho ho ho ho ho ho...
Syukur bila lagu ini sampai tembus ke alam baka
Aku kirim doa kesejukan agar sukmamu tenteram istirahat
Atas nama bangsa yang bijak dosamu turut terkubur
Atas nama semua kerabatmu aku memaafkan kamu
ho ho ho ho ho ho...

Video

Lihat Juga :

Ada Sisa Sisa Suara | Ada Yang Tak Mampu Kulupa | Aku ingin Pulang | Aku Pasrah Pada Kebenaran | Anak | Apakah Ada Bedanya | Apakah Mungkin | Asmara Satu Ketika | Ayah Aku Mohon Maaf | Bahasa Matahari | Berita Kepada Kawan | Berjalan Di Hutan Cemara | Berjalan Diam-Diam | Biarkanlah Hati Bicara | Biarlah Aku Diam | Bias Warna | Biduk Telah Sarat Dan Kutambatkan | Bingkai Mimpi | Bunga-Bunga Cinta | Camelia 1 | Camelia 2 | Camelia 3 | Camelia 4 | Catatan Seorang Penyair | Cerita Cinta Suminah Dan Tukang Sapu | Cinta Di Kereta Biru Malam | Cinta Sebening Embun | Cintaku Kandas Di Rerumputan | Cita-Cita Kecil Si Anak Desa | Dan Hari Ini Engkau | Demikianlah Cinta | Dendang Kita Bersama | Dengarkanlah Kata-Kataku | Di Manakah Matahariku | Di Tikungan Jalan Cintaku Tertambat | Dia Lelaki Ilham Dari Sorga | Doa Sepasang Petani Muda | Dongeng Dari Negeri Antah Berantah | Dosa Siapa Ini Dosa Siapa | Dua Menit Ini Misteri | Dzaffin | Eksekusi | Elegi Esok Pagi | Episode Cinta Yang Hilang | Frustrasi | Gadis Remang-Remang | Haruskah Aku Menyerah | Hemat Cintamu | Hidup 1 | Hidup 2 | Hidup 3 | Hidup 4 | Hidup 5 | Hidupku Milikmu | Huru Hara | Ingin Kupetik Bintang Kejora | Isyu | Jakarta 1 | Jakarta 2 | Kado Kecil Buat Istri | Kalian Boleh Coba | Kalian Dengarkan Keluhan | Kapankah Kita Kan Berlabuh | Kau Rengkuh Mentari Kau Dekap Rembulan | Kembara Lintasan Panjang | Kepadamu Aku Pasrah | Kesaksian Anak Sampah | Ketegaran Hati Seorang Pengemis Dan Anaknya | Ketika Aku Mulai | Ketika Duka Menyeruak | Khilaf | Kita Hanya Bidak-Bidak Catur | Konserto Doa | Kontradiksi Di Dalam | Kosong | Kugandeng Tangan Gaibmu | Kupu-Kupu Kertas | Lagu Untuk Sebuah Nama | Lakon Anak-Anak Bencana | Langit Terluka | Lolong | Masih Ada Waktu | Menjaring Matahari | Mimpi Di Parang Tritis | Mimpi-Mimpi Yang Kandas | Nasehat Pengemis Untuk Istri | Nyanyi Rindu Untuk Ibu | Nyanyian Bumi Seberang | Nyanyian Burung Dan Pepohonan | Nyanyian Cinta Satu Ketika | Nyanyian Getir Tanah Air | Nyanyian Kasmaran | Nyanyian Ombak | Nyanyian Pendek Buat Gadis Berambut Panjang | Nyanyian Rindu | Nyanyian Siang Dan Malam | Nyanyian Suara Hati | Opera Tukang Becak | Orang-Orang Terkucil | Orator | Pengemis Dan Tukang Copet | Perjalanan Menjaring Matahari | Pesta | Potret Anak Harapan | Potret Hitam Putih | Puisi Bulan Madu | Rembulan Menangis | Rindu KehadiranMu | Rindu Selintas Bayang | Rinduku Menggumpal | Sajak Pendek Bagi I.R. | Saksikan Bahwa Sepi | Seberkas Cinta Yang Sirna | Sebuah Tragedi 1981 | Sejoli Kasih Sarman Dan Lasmi | Selingkuh | Senandung Pucuk-Pucuk Pinus | Sepucuk Surat Cinta | Seraut Wajah | Seruling Malam | Sketsa Rembulan Emas | Sketsa Wajah Buram

No comments:

Post a Comment