Filsafat Mahabharata. Oleh : Ngarayana Instant Pay For You
Veda berarti pengetahuan. Ia adalah pengetahuan lengkap dan sempurna tentang jagat-raya dan segala makhluk penghuninya. Ia juga mencakup pengetahuan tentang masa lalu, masa sekarang dan masa depan. Karena itu, kemunculan para nabi dan rasul dimasa lalu dalam masa Kali-Yuga yang kini sedang berlangsung, telah disebutkan dalam Veda.
Mengenai kemunculan Nabi Isa atau Jesus yang juga dipanggil Isa Al Masih, Veda menyatakan sbb. “Kemudian di masyarakat kaum mleccha muncul Isa putra Kumari dan mengajarkan pengetahuan rohani kepada orang-orang Amalika. Dikatakan lebih lanjut, Pada usia 13 th. Isa pergi ke India dan kemudian ke Himalaya. Disana ia melaksanakan pertapaan dibawah bimbingan para rishi dan siddha-yogi sehingga ia secara rohani menjadi matang. Setelah itu ia kembali ke Palestina untuk mengajarkan pengetahuan rohani kepada bangsanya”. (Bhavisya-Purana, Pratisarga Parva, Khanda 3, ayat 16-33)”.
Di dalam Bible (Injil) tidak disebutkan kemana dan dimana Jesus berada ketika berusia 13 sampai 29 th. Masa 17 tahun menghilangnya ini disebut “The lost years of Jesus Christus”. Dan ternyata selama periode itu Jesus tinggal di India.
Dalam bukunya “The Unknown Life Of Jesus Christ” yang terbit tahun 1894, wartawan Rusia Nicolas Notovich menjelaskan bahwa selama masa hilang itu Jesus tinggal di India dan kemudian di Tibet. Fakta ini diketahui dari naskah-naskah kuno yang dia temukan tahun 1882 di biara Himis, 25 mil dari Leh, ibu kota Ladakh di Tibet. Dikatakan bahwa naskah-naskah kuno itu berasal dari India dalam bahasa Sanskerta, lalu diterjemah kan kedalam bahasa Pali dan selanjutnya ke bahasa Tibet.
Dalam bukunya “In Kashmir And Tibet”, Svami Abhedananda membenarkan temuan Notovich ketika dia mengunjungi Tibet tahun 1922. Dia datang langsung ke Leh di Tibet dan mendapat penjelasan dari para Lama yang memperlihatkan naskah-naskah kuno dalam bahasa Tibet tentang keberadaan Jesus di India dan Tibet dimasa lalu.
Dalam bukunya “Heart Of Asia”, Nicolas Roerich menjelaskan bahwa ada banyak ceritra tentang Jesus yang dia dapatkan dari berbagai masyarakat selama melakukan perjalanan dari tahun 1924 sampai dengan tahun 1928 ke Asia Tengah (Sikkim, Punyab, Kashmir, Ladakh, Karakorum, Khotan, Kashgar, Kareshahr, Urumci, Irtysh, Altai, dsb). “Semua berceritra bahwa Jesus dahulu pernah kesana, dan bahwa ia memiliki kemampuan melakukan hal-hal ajaib”, begitu Roerich menyimpulkan. Selanjutnya, dalam bukunya “Himalaya”, Nicolas Roerich mengutip isi naskah kuno Tibet berusia 1500 tahun yang menjelaskan bahwa pada usia 13 tahun Jesus secara diam-diam meninggalkan orang-tuanya dan pergi ke India bersama para pedagang guna menyempurnakan diri secara spiritual dan mempelajari hukum-hukum Buddha.
Pada tahun 1939 guru musik Elizabeth G Caspari beserta suami Charles, dibimbing oleh rohaniwan Clarence Gasque, pergi ke pegunungan Kailash di Himalaya dan terus ke Tibet. Di Ladakh Caspari dan Gasque diperlihatkan tiga gulungan naskah kuno oleh petugas perpustakaan biara dan dua bikhu. Mereka berkata kepadanya, “Buku-buku ini menerangkan bahwa Jesus anda dahulu tinggal disini”, dan terus membacakan Injil Johanes. Caspari dan Gasque tertegun mendengarnya.
Tahun1951 Hakim Agung Amerika Serikat William O Douglas pergi ke Himis. Dalam bukunya, “Beyond The High Himalaya”, dia menulis, “Penduduk setempat masih percaya bahwa Jesus pernah tinggal di tempat mereka (Himis). Ia datang ketika berusia 14 tahun, kemudian pergi kearah barat pada usia 28 tahun dan sejak itu tidak ada lagi beritanya. Mereka berkata bahwa sewaktu tinggal di Himis, Jesus dikenal dengan nama Isa”.
Tahun 1975 Robert S Ravics, Professor Anthropology at State California University pergi ke Leh, ibu kota Ladakh di Tibet. Pada kunjungan berikutnya, oleh seorang teman, dia diberitahu bahwa seorang Tabib setempat menyatakan bahwa di dalam biara dekat disana tersimpan naskah-naskah kuno yang menjelaskan bahwa Jesus pernah tinggal di Himis. Juga Ravics diberitahu oleh orang-orang terhormat setempat bahwa Jesus pernah tinggal di Tibet.
Seorang petualang bernama Edward F Noack dari Sacramento Californis USA bersama istrinya Helen telah mengunjungi Asia Tengah (Tibet, Nepal, Sikkim, Bhutan, Ladakh, Afganistan, Balukistan dan Turkestan) sebanyak 18 kali. Dan mereka sudah 4 kali ke Leh, ibu kota Ladakh. Ketika berada di Himis tahun 1970-an, seorang Lama memberitahu mereka bahwa ada naskah-naskah kuno yang menceritrakan perjalanan Jesus ke Ladakh tersimpan disatu ruangan dalam biara terdekat.
Kesaksian orang-orang tersebut diatas berdasarkan naskah-naskah kuno dan ceritra penduduk tentang kisah perjalanan Jesus di India dan Tibet, ditunjukkan oleh peta di samping.
Ketika Isa (sebutan Jesus dalam naskah-naskah kuno) berumur 13 tahun banyak orang kaya dan bangsawan berkunjung ke rumahnya karena mereka ingin Isa jadi menantunya. Lalu Isa diam-diam meninggalkan orang tuanya (karena tidak mau menikah). Dan bersama para pedagang Isa lalu pergi ke India dengan tujuan menyempurnakan diri secara rohani sesuai perintah Tuhan dan mempelajari hukum-hukum Buddha.
Ketika berusia 14 tahun, Isa tinggal di Sind, dan disana orang-orang Jaina minta agar ia tetap tinggal bersama mereka. (Tetapi Isa menolak) dan melanjutkan perjalanan ke Jaggernaut (=Jagannatha-puri) di Orissa. Disana ia disamput hangat oleh para brahmana. Mereka mengajarkan Isa tata-cara mempelajari dan mengerti Veda, mengajarkan Veda dan menyembuhkan penyakit dengan doa (=mantra) dan mengusir roh jahat yang mengganggu jasmani mereka yang kesurupan.
Isa tinggal selama 6 tahun di Jaggernaut, Rajagriha, Benares dan kota-kota suci lainnya di India. Penduduk yang tergolong sudra dan vaisya amat senang kepadanya. Oleh karena tidak mematuhi petunjuk agar tidak bergaul dengan orang sudra dan vaisya dan mengajarkan Veda kepada mereka, para brahmana dan ksatriya lalu memusuhinya.
Disamping itu, Isa menolak banyak ayat Veda yang menjelaskan tentang Tuhan, makhluk hidup dan alam material. Dan ia sangat menentang pemujaan arca-vigraha Tuhan (yang dianggap berhala).
Oleh karena kini para brahmana telah menganggap Isa merusak ajaran Veda, lalu mereka berencana membunuhnya. Seorang sudra memberitahu Isa tentang rencana mereka, dan Isa meninggalkan Jaggernaut di malam hari. Kemudian Isa tiba di Gautamida (=Kapilavastu), tempat kelahiran Buddha. Orang-orang dengan ramah menyambut kedatangannya disana.
Di Gautamida Isa belajar bahasa Pali dan ajaran Buddha. Enam tahun kemudian Isa secara resmi diangggap guru kerohanian. Kemudian ia meninggalkan daerah Nepal dan Himalaya, terus pergi ke Rajputana, lalu ke-arah barat dan menyebarkan ajarannya kepada penduduk yang ditemuinya.
Isa sampai di Persia dan penduduk setempat dengan ramah menyambutnya. Tetapi para pemuka agama setempat men-curigainya, sebab ia mengajarkan amanat rohani yang tidak cocok dengan ajaran Zoroaster. Mereka kemudian membawa Isa keluar tembok kota dan meninggalkannya sendirian di tempat sunyi agar dimangsa binatang buas. Tetapi Isa selamat melanjutkan perjalanannya ke arah barat dan akhirnya tiba di Palestina/Israel pada usia 29 tahun.
Kitab Al Quran menyatakan bahwa Jesus tidak mati dipalang salib. Ia mengungsi dari Palestina setelah penyaliban, tidak pula naik ke langit melainkan pergi keluar negerinya sendiri karena diselamatkan Tuhan. Dikatakan, “Kami telah mengungsikan Jesus dan ibunya ke satu tempat yang tinggi (Al-Mukminum 23.50)”. Menurut hadits Nabi, Jesus hidup selama 120 tahun.
Isa termasuk anggota paguyuban Essena di Jerusalem. Pada tahun 1873 ditemukan satu naskah kuno yaitu surat yang ditulis oleh seorang anggota Essena kepada sahabatnya di Alexandria, Mesir. Naskah kuno ini diterbitkan dalam bahasa Inggris tahun 1907. Di dalam surat itu dinyatakan bahwa setelah disalib, Jesus tetap hidup.
Tahun 1957 Kurt Berna, Sekretaris German Institute, menerbitkan buku “Yesus Nicht am Kreuz gestorben (Jesus tidak wafat di kayu salib)” berdasarkan hasil-hasil pemeriksaan seksama para pakar yang meneliti kain Kafan Turin yang dahulu dipakai membungkus tubuh Jesus setelah disalib. Lalu Panitia peneliti Kafan Turin yang dibentuk oleh Vatikan tahun 1969 mengumumkan hasil sama : Jesus tidak mati disalib.
Didalam Bible sendiri dikatakan bahwa Jesus datang (ke Bhumi) guna mencari 12 domba (=suku) Israel yang sesat dan sebagian besar hidup di negeri bagian timur dunia.
Kepada para muridnya, Jesus berkata, “Adalagi padaku domba lain yang bukan masuk kandang domba ini, maka sekalian itu juga wajib ku bawa dan domba-domba itu kelak mendengar suaraku, lalu menjadi sekawan dan gembalanya seorang saja (Yahya 10.16)”. Ini berarti setelah selamat dari penyaliban, Jesus pergi ke negeri Timur untuk mencari suku-suku Israel yang hilang (tersesat) dan mengajarkan mereka amanat rohani yang dibawanya. Dan ternyata memang demikianlah kejadiannya.
Pernyataan Al Quran bahwa Jesus dan ibunya Maria diungsikan oleh Tuhan ke tempat yang tinggi (AL Mukminum 23.50), berdasarkan bukti-bukti pisik yang ditemukan, jelas yang dimaksud “tempat tinggi” adalah daerah Kashmir di India. Sebab dikatakan lebih lanjut bahwa “tempat tinggi” itu aman, indah dan memiliki banyak mata air. Ini cocoksekali dengan suasana alam Kashmir yang bergunung-gunung dengan pemandangan damai nan indah dan mata air melimpah.
Bahwa Jesus tinggal di Kashmir setelah selamat dari penyaliban, diungkapkan dalam Veda (Bhavisya-Purana) yaitu kisah pertemuannya dengan Raja Shalivahana (=Shalevahin), cucu Raja Vikramaditya, di daerah Huna (dekat kota Srinagar di Kashmir sekarang) yang menjadi wilayah Kerajaannya. Percakapan mereka adalah sebagai berikut; “ko bhavanithi tvam praha sakovaca madanvita isa putram ca mam vidhi kumari garbha sambhavam aham isa masiha nama, Sang Raja bertanya, “Bolehkah saya tahu siapa anda?” Dengan riang yang ditanya menjawab, “Ketahui lah saya adalah putra Tuhan yang lahir dari rahim wanita perawan dan saya dikenal dengan nama Isa Al Masih (Bhavisya-purana, Skanda III Bab 2 sloka 26-27)”.
Lebih lanjut Jesus menjelaskan tentang dirinya, “Wahai sang Raja, saya datang dari negeri jauh dimana kebenaran tidak bisa tinggal lama dan kejahatan sudah merajalela tanpa batas. Saya lahir di masyarakat Amalakit sebagai Al Masih. Karena saya lah orang-orang jahat dan ber dosa menderita, dan saya juga menderita ditangan mereka ( Bhavisya-purana, Skanda III, Bab 2, sloka 29-30)”.
Dikisahkan bahwa ketika Jesus kembali ke India (Kashmir sekarang), ia datang bersama ibunya Maria dan sejumlah pengikutnya. Penduduk setempat menyebut Jesus dengan nama Yuz Asaf, sebab ia akhli menyembuhkan orang-orang sakit (Yuz = pemimpin,akhli, Azaf = tersembuhkan). Jadi Yuz Asaf berarti pemimpin orang-orang yang telah disembuhkan.
Dalam buku “Acts Of Thomas” diceritrakan tentang perjalanan Jesus beserta Thomas di Pakistan (yang pada waktu itu bernama Taxila) dan kunjungan mereka ke istana Raja Gandapura (=Gundafor) tahun 47 Masehi.
Kira-kira 40 km selatan Srinagar terdapat dataran rendah nan luas yang disebut Yuz-marg, padang rumput Jesus. Disinilah beberapa suku Israel bermukim sekitar tahun 722 sebelum masehi. Mereka hidup sebagai gembala/peternak yang sampai saat ini menjadi mata pencaharian penduduk di daerah itu.
Kira-kira 170 km barat kota Srinagar ada kota kecil bernama Mari. Di kota kecil ini terdapat makam ibunda Jesus, makam tua yang disebut “Mai Mari Da Asthan”, peristirahatan terakhir bunda Maria.
Di bagian wilayah tua pusat kota Srinagar yaitu Distrik Khanyar terdapat makam Jesus yang disebut “Rauza-bal” atau “Roza-bal”, makam sang Nabi. Disini ada prasasti yang menyatakan bahwa Yuz Asaf (Isa atau Jesus) datang ke Kashmir puluhan abad silam dan mengabdikan diri pada pencarian kebenaran. Pada batu nisannya tercetak tanda salib, rosary dan dua telapak kakinya yang jelas-jelas menunjukkan bekas-bekas luka disalib.
Makam Jesus (Roza-bal) ini di-bangun oleh muridnya yaitu Thomas sesuai perintah Jesus sebelum wafat. Dimakam ini jenasah Jesus dibaringkan dengan kedua kaki mengarah ke ke barat dan kepala mengarah ke timur sesuai dengan adat orang Yahudi.
Thomas sendiri, sang murid, sesuai perintah Jesus, menyebarkan ajaran sang Nabi di India. Thomas membangun gereja di Malabar, India selatan dan terus ke Mylapur dekat Madras. Dan disini sampai sekarang ada bukit bernama bukit Thomas.
Berkut adalah foto-foto Roza-bal, makam sang Nabi, Jesus.
Kitab Persia kuno “Negaris Tam- i Kashmir” menceritrakan bahwa Raja Shalivahana (=Shalevahin) berkata kepada Jesus bahwa jikalau Jesus perlu wanita pendamping (istri) untuk merawat dirinya, beliau siap mencarikan. Dan Jesus setuju. Dikatakan bahwa Jesus kemudian menikah dengan Maria (Maria Magdalena?) dan darinya Jesus memiliki beberapa putra.
Salah satu keturunan Jesus adalah Sahibzada Basharat Salim. Dia menyatakan dengan sangat hati-hati berdasarkan silsilah tertulis leluhurnya yang panjang bahwa Yuz Asaf (Isa atau Jesus) adalah leluhurnya. Salim berprofesi sebagai photographer.
Gelar “Kristus” yang ditambahkan dibelakang nama Jesus diperoleh setelah ia datang dari India. Kata ini berasal dari kata “Krishna” yang diucapkan oleh orang-orang Benggali menjadi “Kristo”, lalu berubah menjadi “Kristus”.
Penyair istana Raja Akbar menyebut Jesus sebagai “Aikinam i to Yuz O Kristo, anda yang di panggil dengan nama Yuz atau Kristo”.
Gereja berpegang teguh pada doktrin Paulus, “Jesus mati di salib, terus bangkit dan kemudian naik ke langit (sorga) dan duduk di sisi kanan Tuhan”. Sementara itu, penyelidikan para sarjana terhadap “Kafan Turin” menyatakan bahwa Jesus tidak mati disalib. Menanggapi beda pendapat ini, pada tanggal 30 Juni 1960 Paus John XXII mengeluarkan maklumat berjudul “Keselamatan sempurna tubuh Jesus Kristus”, bahwa keselamatan sempurna umat manusia adalah akibat langsung dari darah Jesus Kristus. Akibatnya, kematiannya dianggap tidak penting.
Quoted from the Haladara Prabhu’s Article
Special Thanks for Kama Krishna Prabhu that provided materials for some article in this home page.
Referensi:
The Vedic Prophecy : A New Look Into The Future, by Stephen Knapp Published by The World Relief Network, Detroit Michigan USA 1998.
Tahun-Tahun Jesus Yang Hilang, oleh Elizabeth Clare Prophet. Penerbit Bina Communio Jakarta 2003.
Jesus Wafat Di Kashmir, oleh Andreas Faber Kaiser, Penerbit Darul Kutubil Islamiyah: Gerakan Akhmadiyah Indonesia, Jl. Kesehatan IX/12 Jakarta.
Nafiri Maut Dari Lembah Qamran (Dead Sea Scrolls), oleh Saleh A Mahdi. Penerbit PT Arista Brahmatyasa 1992.
Isa, Hidup Dan Ajaran Sang Masiha, oleh Anand Krishna, Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta 2000.
Nabi Adam Turun Di India, Oleh Faisal Saleh, Penerbit PT Arista Brahmatyasa 1992.
Veda berarti pengetahuan. Ia adalah pengetahuan lengkap dan sempurna tentang jagat-raya dan segala makhluk penghuninya. Ia juga mencakup pengetahuan tentang masa lalu, masa sekarang dan masa depan. Karena itu, kemunculan para nabi dan rasul dimasa lalu dalam masa Kali-Yuga yang kini sedang berlangsung, telah disebutkan dalam Veda.
Mengenai kemunculan Nabi Isa atau Jesus yang juga dipanggil Isa Al Masih, Veda menyatakan sbb. “Kemudian di masyarakat kaum mleccha muncul Isa putra Kumari dan mengajarkan pengetahuan rohani kepada orang-orang Amalika. Dikatakan lebih lanjut, Pada usia 13 th. Isa pergi ke India dan kemudian ke Himalaya. Disana ia melaksanakan pertapaan dibawah bimbingan para rishi dan siddha-yogi sehingga ia secara rohani menjadi matang. Setelah itu ia kembali ke Palestina untuk mengajarkan pengetahuan rohani kepada bangsanya”. (Bhavisya-Purana, Pratisarga Parva, Khanda 3, ayat 16-33)”.
Di dalam Bible (Injil) tidak disebutkan kemana dan dimana Jesus berada ketika berusia 13 sampai 29 th. Masa 17 tahun menghilangnya ini disebut “The lost years of Jesus Christus”. Dan ternyata selama periode itu Jesus tinggal di India.
Dalam bukunya “The Unknown Life Of Jesus Christ” yang terbit tahun 1894, wartawan Rusia Nicolas Notovich menjelaskan bahwa selama masa hilang itu Jesus tinggal di India dan kemudian di Tibet. Fakta ini diketahui dari naskah-naskah kuno yang dia temukan tahun 1882 di biara Himis, 25 mil dari Leh, ibu kota Ladakh di Tibet. Dikatakan bahwa naskah-naskah kuno itu berasal dari India dalam bahasa Sanskerta, lalu diterjemah kan kedalam bahasa Pali dan selanjutnya ke bahasa Tibet.
Dalam bukunya “In Kashmir And Tibet”, Svami Abhedananda membenarkan temuan Notovich ketika dia mengunjungi Tibet tahun 1922. Dia datang langsung ke Leh di Tibet dan mendapat penjelasan dari para Lama yang memperlihatkan naskah-naskah kuno dalam bahasa Tibet tentang keberadaan Jesus di India dan Tibet dimasa lalu.
Dalam bukunya “Heart Of Asia”, Nicolas Roerich menjelaskan bahwa ada banyak ceritra tentang Jesus yang dia dapatkan dari berbagai masyarakat selama melakukan perjalanan dari tahun 1924 sampai dengan tahun 1928 ke Asia Tengah (Sikkim, Punyab, Kashmir, Ladakh, Karakorum, Khotan, Kashgar, Kareshahr, Urumci, Irtysh, Altai, dsb). “Semua berceritra bahwa Jesus dahulu pernah kesana, dan bahwa ia memiliki kemampuan melakukan hal-hal ajaib”, begitu Roerich menyimpulkan. Selanjutnya, dalam bukunya “Himalaya”, Nicolas Roerich mengutip isi naskah kuno Tibet berusia 1500 tahun yang menjelaskan bahwa pada usia 13 tahun Jesus secara diam-diam meninggalkan orang-tuanya dan pergi ke India bersama para pedagang guna menyempurnakan diri secara spiritual dan mempelajari hukum-hukum Buddha.
Pada tahun 1939 guru musik Elizabeth G Caspari beserta suami Charles, dibimbing oleh rohaniwan Clarence Gasque, pergi ke pegunungan Kailash di Himalaya dan terus ke Tibet. Di Ladakh Caspari dan Gasque diperlihatkan tiga gulungan naskah kuno oleh petugas perpustakaan biara dan dua bikhu. Mereka berkata kepadanya, “Buku-buku ini menerangkan bahwa Jesus anda dahulu tinggal disini”, dan terus membacakan Injil Johanes. Caspari dan Gasque tertegun mendengarnya.
Tahun1951 Hakim Agung Amerika Serikat William O Douglas pergi ke Himis. Dalam bukunya, “Beyond The High Himalaya”, dia menulis, “Penduduk setempat masih percaya bahwa Jesus pernah tinggal di tempat mereka (Himis). Ia datang ketika berusia 14 tahun, kemudian pergi kearah barat pada usia 28 tahun dan sejak itu tidak ada lagi beritanya. Mereka berkata bahwa sewaktu tinggal di Himis, Jesus dikenal dengan nama Isa”.
Tahun 1975 Robert S Ravics, Professor Anthropology at State California University pergi ke Leh, ibu kota Ladakh di Tibet. Pada kunjungan berikutnya, oleh seorang teman, dia diberitahu bahwa seorang Tabib setempat menyatakan bahwa di dalam biara dekat disana tersimpan naskah-naskah kuno yang menjelaskan bahwa Jesus pernah tinggal di Himis. Juga Ravics diberitahu oleh orang-orang terhormat setempat bahwa Jesus pernah tinggal di Tibet.
Seorang petualang bernama Edward F Noack dari Sacramento Californis USA bersama istrinya Helen telah mengunjungi Asia Tengah (Tibet, Nepal, Sikkim, Bhutan, Ladakh, Afganistan, Balukistan dan Turkestan) sebanyak 18 kali. Dan mereka sudah 4 kali ke Leh, ibu kota Ladakh. Ketika berada di Himis tahun 1970-an, seorang Lama memberitahu mereka bahwa ada naskah-naskah kuno yang menceritrakan perjalanan Jesus ke Ladakh tersimpan disatu ruangan dalam biara terdekat.
Kesaksian orang-orang tersebut diatas berdasarkan naskah-naskah kuno dan ceritra penduduk tentang kisah perjalanan Jesus di India dan Tibet, ditunjukkan oleh peta di samping.
Ketika Isa (sebutan Jesus dalam naskah-naskah kuno) berumur 13 tahun banyak orang kaya dan bangsawan berkunjung ke rumahnya karena mereka ingin Isa jadi menantunya. Lalu Isa diam-diam meninggalkan orang tuanya (karena tidak mau menikah). Dan bersama para pedagang Isa lalu pergi ke India dengan tujuan menyempurnakan diri secara rohani sesuai perintah Tuhan dan mempelajari hukum-hukum Buddha.
Ketika berusia 14 tahun, Isa tinggal di Sind, dan disana orang-orang Jaina minta agar ia tetap tinggal bersama mereka. (Tetapi Isa menolak) dan melanjutkan perjalanan ke Jaggernaut (=Jagannatha-puri) di Orissa. Disana ia disamput hangat oleh para brahmana. Mereka mengajarkan Isa tata-cara mempelajari dan mengerti Veda, mengajarkan Veda dan menyembuhkan penyakit dengan doa (=mantra) dan mengusir roh jahat yang mengganggu jasmani mereka yang kesurupan.
Isa tinggal selama 6 tahun di Jaggernaut, Rajagriha, Benares dan kota-kota suci lainnya di India. Penduduk yang tergolong sudra dan vaisya amat senang kepadanya. Oleh karena tidak mematuhi petunjuk agar tidak bergaul dengan orang sudra dan vaisya dan mengajarkan Veda kepada mereka, para brahmana dan ksatriya lalu memusuhinya.
Disamping itu, Isa menolak banyak ayat Veda yang menjelaskan tentang Tuhan, makhluk hidup dan alam material. Dan ia sangat menentang pemujaan arca-vigraha Tuhan (yang dianggap berhala).
Oleh karena kini para brahmana telah menganggap Isa merusak ajaran Veda, lalu mereka berencana membunuhnya. Seorang sudra memberitahu Isa tentang rencana mereka, dan Isa meninggalkan Jaggernaut di malam hari. Kemudian Isa tiba di Gautamida (=Kapilavastu), tempat kelahiran Buddha. Orang-orang dengan ramah menyambut kedatangannya disana.
Di Gautamida Isa belajar bahasa Pali dan ajaran Buddha. Enam tahun kemudian Isa secara resmi diangggap guru kerohanian. Kemudian ia meninggalkan daerah Nepal dan Himalaya, terus pergi ke Rajputana, lalu ke-arah barat dan menyebarkan ajarannya kepada penduduk yang ditemuinya.
Isa sampai di Persia dan penduduk setempat dengan ramah menyambutnya. Tetapi para pemuka agama setempat men-curigainya, sebab ia mengajarkan amanat rohani yang tidak cocok dengan ajaran Zoroaster. Mereka kemudian membawa Isa keluar tembok kota dan meninggalkannya sendirian di tempat sunyi agar dimangsa binatang buas. Tetapi Isa selamat melanjutkan perjalanannya ke arah barat dan akhirnya tiba di Palestina/Israel pada usia 29 tahun.
Kitab Al Quran menyatakan bahwa Jesus tidak mati dipalang salib. Ia mengungsi dari Palestina setelah penyaliban, tidak pula naik ke langit melainkan pergi keluar negerinya sendiri karena diselamatkan Tuhan. Dikatakan, “Kami telah mengungsikan Jesus dan ibunya ke satu tempat yang tinggi (Al-Mukminum 23.50)”. Menurut hadits Nabi, Jesus hidup selama 120 tahun.
Isa termasuk anggota paguyuban Essena di Jerusalem. Pada tahun 1873 ditemukan satu naskah kuno yaitu surat yang ditulis oleh seorang anggota Essena kepada sahabatnya di Alexandria, Mesir. Naskah kuno ini diterbitkan dalam bahasa Inggris tahun 1907. Di dalam surat itu dinyatakan bahwa setelah disalib, Jesus tetap hidup.
Tahun 1957 Kurt Berna, Sekretaris German Institute, menerbitkan buku “Yesus Nicht am Kreuz gestorben (Jesus tidak wafat di kayu salib)” berdasarkan hasil-hasil pemeriksaan seksama para pakar yang meneliti kain Kafan Turin yang dahulu dipakai membungkus tubuh Jesus setelah disalib. Lalu Panitia peneliti Kafan Turin yang dibentuk oleh Vatikan tahun 1969 mengumumkan hasil sama : Jesus tidak mati disalib.
Didalam Bible sendiri dikatakan bahwa Jesus datang (ke Bhumi) guna mencari 12 domba (=suku) Israel yang sesat dan sebagian besar hidup di negeri bagian timur dunia.
Kepada para muridnya, Jesus berkata, “Adalagi padaku domba lain yang bukan masuk kandang domba ini, maka sekalian itu juga wajib ku bawa dan domba-domba itu kelak mendengar suaraku, lalu menjadi sekawan dan gembalanya seorang saja (Yahya 10.16)”. Ini berarti setelah selamat dari penyaliban, Jesus pergi ke negeri Timur untuk mencari suku-suku Israel yang hilang (tersesat) dan mengajarkan mereka amanat rohani yang dibawanya. Dan ternyata memang demikianlah kejadiannya.
Pernyataan Al Quran bahwa Jesus dan ibunya Maria diungsikan oleh Tuhan ke tempat yang tinggi (AL Mukminum 23.50), berdasarkan bukti-bukti pisik yang ditemukan, jelas yang dimaksud “tempat tinggi” adalah daerah Kashmir di India. Sebab dikatakan lebih lanjut bahwa “tempat tinggi” itu aman, indah dan memiliki banyak mata air. Ini cocoksekali dengan suasana alam Kashmir yang bergunung-gunung dengan pemandangan damai nan indah dan mata air melimpah.
Bahwa Jesus tinggal di Kashmir setelah selamat dari penyaliban, diungkapkan dalam Veda (Bhavisya-Purana) yaitu kisah pertemuannya dengan Raja Shalivahana (=Shalevahin), cucu Raja Vikramaditya, di daerah Huna (dekat kota Srinagar di Kashmir sekarang) yang menjadi wilayah Kerajaannya. Percakapan mereka adalah sebagai berikut; “ko bhavanithi tvam praha sakovaca madanvita isa putram ca mam vidhi kumari garbha sambhavam aham isa masiha nama, Sang Raja bertanya, “Bolehkah saya tahu siapa anda?” Dengan riang yang ditanya menjawab, “Ketahui lah saya adalah putra Tuhan yang lahir dari rahim wanita perawan dan saya dikenal dengan nama Isa Al Masih (Bhavisya-purana, Skanda III Bab 2 sloka 26-27)”.
Lebih lanjut Jesus menjelaskan tentang dirinya, “Wahai sang Raja, saya datang dari negeri jauh dimana kebenaran tidak bisa tinggal lama dan kejahatan sudah merajalela tanpa batas. Saya lahir di masyarakat Amalakit sebagai Al Masih. Karena saya lah orang-orang jahat dan ber dosa menderita, dan saya juga menderita ditangan mereka ( Bhavisya-purana, Skanda III, Bab 2, sloka 29-30)”.
Dikisahkan bahwa ketika Jesus kembali ke India (Kashmir sekarang), ia datang bersama ibunya Maria dan sejumlah pengikutnya. Penduduk setempat menyebut Jesus dengan nama Yuz Asaf, sebab ia akhli menyembuhkan orang-orang sakit (Yuz = pemimpin,akhli, Azaf = tersembuhkan). Jadi Yuz Asaf berarti pemimpin orang-orang yang telah disembuhkan.
Dalam buku “Acts Of Thomas” diceritrakan tentang perjalanan Jesus beserta Thomas di Pakistan (yang pada waktu itu bernama Taxila) dan kunjungan mereka ke istana Raja Gandapura (=Gundafor) tahun 47 Masehi.
Kira-kira 40 km selatan Srinagar terdapat dataran rendah nan luas yang disebut Yuz-marg, padang rumput Jesus. Disinilah beberapa suku Israel bermukim sekitar tahun 722 sebelum masehi. Mereka hidup sebagai gembala/peternak yang sampai saat ini menjadi mata pencaharian penduduk di daerah itu.
Kira-kira 170 km barat kota Srinagar ada kota kecil bernama Mari. Di kota kecil ini terdapat makam ibunda Jesus, makam tua yang disebut “Mai Mari Da Asthan”, peristirahatan terakhir bunda Maria.
Di bagian wilayah tua pusat kota Srinagar yaitu Distrik Khanyar terdapat makam Jesus yang disebut “Rauza-bal” atau “Roza-bal”, makam sang Nabi. Disini ada prasasti yang menyatakan bahwa Yuz Asaf (Isa atau Jesus) datang ke Kashmir puluhan abad silam dan mengabdikan diri pada pencarian kebenaran. Pada batu nisannya tercetak tanda salib, rosary dan dua telapak kakinya yang jelas-jelas menunjukkan bekas-bekas luka disalib.
Makam Jesus (Roza-bal) ini di-bangun oleh muridnya yaitu Thomas sesuai perintah Jesus sebelum wafat. Dimakam ini jenasah Jesus dibaringkan dengan kedua kaki mengarah ke ke barat dan kepala mengarah ke timur sesuai dengan adat orang Yahudi.
Thomas sendiri, sang murid, sesuai perintah Jesus, menyebarkan ajaran sang Nabi di India. Thomas membangun gereja di Malabar, India selatan dan terus ke Mylapur dekat Madras. Dan disini sampai sekarang ada bukit bernama bukit Thomas.
Berkut adalah foto-foto Roza-bal, makam sang Nabi, Jesus.
Kitab Persia kuno “Negaris Tam- i Kashmir” menceritrakan bahwa Raja Shalivahana (=Shalevahin) berkata kepada Jesus bahwa jikalau Jesus perlu wanita pendamping (istri) untuk merawat dirinya, beliau siap mencarikan. Dan Jesus setuju. Dikatakan bahwa Jesus kemudian menikah dengan Maria (Maria Magdalena?) dan darinya Jesus memiliki beberapa putra.
Salah satu keturunan Jesus adalah Sahibzada Basharat Salim. Dia menyatakan dengan sangat hati-hati berdasarkan silsilah tertulis leluhurnya yang panjang bahwa Yuz Asaf (Isa atau Jesus) adalah leluhurnya. Salim berprofesi sebagai photographer.
Gelar “Kristus” yang ditambahkan dibelakang nama Jesus diperoleh setelah ia datang dari India. Kata ini berasal dari kata “Krishna” yang diucapkan oleh orang-orang Benggali menjadi “Kristo”, lalu berubah menjadi “Kristus”.
Penyair istana Raja Akbar menyebut Jesus sebagai “Aikinam i to Yuz O Kristo, anda yang di panggil dengan nama Yuz atau Kristo”.
Gereja berpegang teguh pada doktrin Paulus, “Jesus mati di salib, terus bangkit dan kemudian naik ke langit (sorga) dan duduk di sisi kanan Tuhan”. Sementara itu, penyelidikan para sarjana terhadap “Kafan Turin” menyatakan bahwa Jesus tidak mati disalib. Menanggapi beda pendapat ini, pada tanggal 30 Juni 1960 Paus John XXII mengeluarkan maklumat berjudul “Keselamatan sempurna tubuh Jesus Kristus”, bahwa keselamatan sempurna umat manusia adalah akibat langsung dari darah Jesus Kristus. Akibatnya, kematiannya dianggap tidak penting.
Quoted from the Haladara Prabhu’s Article
Special Thanks for Kama Krishna Prabhu that provided materials for some article in this home page.
Referensi:
The Vedic Prophecy : A New Look Into The Future, by Stephen Knapp Published by The World Relief Network, Detroit Michigan USA 1998.
Tahun-Tahun Jesus Yang Hilang, oleh Elizabeth Clare Prophet. Penerbit Bina Communio Jakarta 2003.
Jesus Wafat Di Kashmir, oleh Andreas Faber Kaiser, Penerbit Darul Kutubil Islamiyah: Gerakan Akhmadiyah Indonesia, Jl. Kesehatan IX/12 Jakarta.
Nafiri Maut Dari Lembah Qamran (Dead Sea Scrolls), oleh Saleh A Mahdi. Penerbit PT Arista Brahmatyasa 1992.
Isa, Hidup Dan Ajaran Sang Masiha, oleh Anand Krishna, Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta 2000.
Nabi Adam Turun Di India, Oleh Faisal Saleh, Penerbit PT Arista Brahmatyasa 1992.
Bila umat muslim membaca ini bisa-bisa marah besar...jangan membangunkan harimau yang sedang tidur.
ReplyDeletepengetehuan itu terbuka ,menganalisalah secara logis jangan hanya percaya dan percaya secara emosional...Tuhan akan suka dengan pencarian mengenai spiritual keTuhanan anda , bukan karena hanya berpercaya pada reliji saja yang tidak pernah menjelaskan tentang keberadaan Tuhan ,
DeleteBisa ae loh... gw muslim yg baca biasa ajah, gausah lebay... :p kebenaran menurut lo lo pade belum tentu benar. Kita semua akan mati biarlah Allah swt yang menerangkan siapa yg benar dan salah. Pastinya sih gw sampai wafat insya allah gak akan percaya Tuhan punya anak... amit2 juga kalau terbagi dalam 3 dalam 1. Kalau tuhan punya anak atau mati, bukan tuhan namanya. Orang kulit hitam ajah gak sudi punya tuhan bertampang bule macam pemahaman kalian tentang yesus. Lakum dinukum waliyadiinn...salam Lailahaillallah Muhamadurasullulah. Salam sejahtera untuk nabi isa
DeleteWaduhh... Hati" jika berbicara, tolong hargai kepercayaan org" jika anda tidak suka tolong jngn berkomentar...
Deletewah.. terima kasih untuk yang posting tulisan ini,,
ReplyDeletesemakin "menguatkan" kebenaran tentang Kristen..
mau islam, hindu, children of god(satanisme), semuanya memutarbalikkan fakta, tetapi mengapa harus agama kristen yang menjadi sasarannya?
Karena begitulah yang ditulis dalam alkitab. Semua bangsa berarti semua aliran akan memutarbalikan fakta tenatng Yesus. Semakin begini alkitab terbukti makin terbukti. Makasih orang 2 kafir !!!
DeleteKarena kristus adalah kebenaran sampai dalma kitab-kitab budha, islam dan hindu memuat tentang Dia. Ajaib !!!
ReplyDeleteno post
ReplyDeleteInilah tradisi tuhan atau yang disebut sunatullah, sebuah ketetapan allah yang pasti terjadi berulang-ulang serta tidak ada perubahan di dalamnya (al fath:48/23), jadi "sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi (pemimpin dan yang dipimpin), dan silih bergantinya malam dan siang (periode zaman kegelapan dan zaman terang) terdapat tanda-tanda baginorang berakal (ali imran: 3/190).
ReplyDeleteMusa membawa bani israel dari malam menuju siang, sampai habis waktu sulaiman, kemudian bekuasalah kegelapan seperti yang telah dinubuahkan daniel dalam menafsirkan mimpi raja nebukadnezar, sampai waktunya batu terjungkit dari atas gunung tanpa ulah tangan manusia
menghantam kaki penguasa. Itulah nubuah kedatangan yessus, yang telah menuntun domba-domba dari zaman kutuk menuju zaman berkat, walau kemudian kembali gelap menuruti tradisi tuhan.
Namun yessus pernah pesan dalam kutbahnya perihal penggarap kebun anggur allah, bahwa batu yang dibuang oleh tukang bangunan akan menjadi batu penjuru. (Mat:21/42).
Jika kita analogikan bangunanannya adalah rumah tuhan atau baitullah atau bait allah (bait = rumah), maka tukang bangunannys adalah para nabi dan rasul, hal ini mengingatkan kitavpada kisah nabi ibrahim/abraham yang mengutus ismael ke tanah arab untuk membiarkan ishaq berkuasa. Namun keturunan ismail kemudian terbukti menjadi batu penjuru tatkala nabi Muhammad membawa manusia dari kegelapan menuju terang.
Maha benar Tuhan atas segala firmannya
Kisah Nabi Isa tidak diangkat ke langit melainkan meninggal di bumi sudah dituliskan dalam Alquran dalam Surat :
ReplyDelete1.QS.AL-A’RAAF,7:25) : “Ia berfirman: Di sana (yakni di bumi) kamu hidup dan di sana kamu meninggal dan dari sana kamu akan dibangkitkan”
2.(QS.THAAHAA,20:55) : “Dan dari (bumi) itu Kami menciptakan kamu dan kesitu juga Kami kembalikan kamu. Dan dari bumi itu Kami mengeluarkan kamu untuk kedua kali.”
3.[QS.AL-MAIDAH,5:117-118] : “Aku (Nabi Isa) tidak pernah mengatakan kepada mereka kecuali apa yang Engkau perintahkan kepadaku untuk mengatakannya yaitu: "Sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu", dan adalah aku menjadi saksi terhadap mereka, selama aku berada di antara mereka. Maka setelah Engkau wafatkan aku, Engkau-lah yang mengawasi mereka. Dan Engkau adalah Maha Menyaksikan atas segala sesuatu. Jika Engkau menyiksa mereka, maka sesungguhnya mereka adalah hamba-hamba Engkau, dan jika Engkau mengampuni mereka, maka sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”
4.[QS.AN-NISAA’,4:159] : “Tidak ada seorangpun dari Ahli Kitab, kecuali akan beriman kepadanya ('Isa) sebelum kematiannya. Dan di hari kiamat nanti 'Isa itu akan menjadi saksi terhadap mereka.”
5.[23:50] Dan telah Kami jadikan (Isa) putera Maryam beserta ibunya suatu bukti yang nyata bagi (kekuasaan Kami), dan Kami melindungi mereka di suatu tanah tinggi yang datar yang banyak terdapat padang-padang rumput dan sumber-sumber air bersih yang mengalir. ...demikian dalam hadits Nabi Muhammad SAW ... (Hajaj at-Kiramah, p. 428: Kanz al-Ummal, vol. 6, p. 160, dari Hadrat Fatima; dan Mawahib al-Ladinya, vol. 1, p.42) : Aishah a.s. berkata bahwa, pada saat menjelang kematiannya, Nabi Suci saw. Bersabda :’ setiap tahun Jibril biasanya mengulangi pembacaan Qur’an Suci denganku sekali, namun pada tahun ini dia melakukan hal tersebut dua kali, dia memberitahukan padaku bahwa tak ada nabi melainkan hidup selama separuh dari usia nabi yang terdahulunya. Dan dia juga berkata padaku bahwa Nabi Isa a.s. hidup selama seratus dua pulu tahun, dan aku menyadari bahwa aku akan meninggalkan dunia ini diawal usia enam puluhan” ... justru Umat Kristiani yang mengatakan bahwa Nabi Isa diangkat ke langit dan akan turun lagi diakhir zaman ....
3-55: (Ingatlah) ketika Allah berfirman: “Wahai ‘Isa, Aku (Allah) akan mengambil engkau dan mengangkat engkau ke sisi-Ku (sisi Allah), dan membersihkan engkau daripada orang kafir, dan akan menjadikan orang yang mengikuti engkau mengatasi orang kafir hingga ke hari kiamat. Kemudian kepada Aku (Allah) jua tempat kembali kamu, lalu Aku (Allah) putuskan antara kamu mengenai apa yang kamu telah perselisihkan.”
Delete.........
ReplyDeleteWallahu a'lam hanya Allah yg maha tahu dan kita hanya bisa mengira-ngira saja.
ReplyDeleteIsa in india
ReplyDeleteIsa in india
ReplyDeleteYeshua menurut Injil benar - benar mengalami penyaliban dan kematian di bukit Golgota dengan saksi mata orang Yahudi dan prajurit Roma yang ada di situ.
ReplyDeleteArtikel yg menarik..
ReplyDeleteMemang Isa Almasih Jesus Kristus menjadi idola, wah 3 agama didalamnya ada ajaranNya.
ReplyDeleteMemang Isa Almasih Jesus Kristus menjadi idola, wah 3 agama didalamnya ada ajaranNya.
ReplyDeleteBagus artikelnya dan saya suka tulisan Anda karena sangat membantu Para Pembaca seperti sy yang haus akan informasi .
ReplyDeletePromo Umroh Desember
Terima kasih
oleh : Wasbir21
bagaimana caranya jika Yesus muda membaca injil yohanes. Injil yohanes saja dituliskan saat Yohanes menjadi muridNya. CMIIW
ReplyDeleteMenarik kutipan tulisan diatas.... Sungguh menjadi tambahan ilmu... Itulah sejarah..ada yang tertulis..ada yang tidak tertulis... Yesus terdapat di tiga kitab...memang kitab Injil adalah kumpulan papirus yang disatukan sesuai dengan dokumen atau data yang di dapat...tidak lengkap (mungkin).. Tapi kalau saya baca diatas... Yg dr veda juga blm lengkap (contoh... Seperti apa cara Yesus menyembuhkan orang (seperti tertulis di injil)... Saya pengikut Yesus..apapun tertulis diatas adalah hasil penelitian para pakar dan ahlinya yang tidak mungkin kita bantah... Tetapi tidak juga membuat iman saya menjadi luntur.... Memang itu adanya... Tuhan mengijinjan hal itu terjadi supaya kita semakin dewasa... Yang di bahas sama tp pendapat beda... Gak apa2kan... Wajar...namanya juga sejarah...ibarat kita menuliskan sejarah hidup kita...belum tentu bisa lengkap dan akurat... Padahal kita masih hidup... Apalagi yang dikumpulkan dari tulisan orang lain.... Kalu tidak seperti itu kita tidak akan maju...dari ilmu2 itulah kita berkembang... Terima kasih cuplikan tulisannya..
ReplyDeleteTernyata semua agama asalnya dari HINDU toooooohh....!!! HINDU itu ibarat ibu yang melahirkan banyak anak-anak yang bernama Budha, Kristen, Islam, Kong Hu Cu, dll. Atau ibarat sekolah yg pertama kali didirikan oleh Tuhan lalu banyak orang dari segala penjuru dunia yang datang belajar di sekolah ini dan setelah lulus lalu kembali ke daerah asal mereka lalu mendirikan sekolah baru yaitu Budha, Kristen, Islam, dll.
ReplyDeleteBangga sekali aku jadi pemeluk Hindu. Haris makin taat nih agar lebih faham lagi tentang Hindu yg universal.
Dalam naskah2 kuno yg disebut diatas membuktikan bhw Isa Al-Masih tdk mati disalib dan Isa Al-Masih tdk pernah mengatakan dirinya sbg Tuhan dan melarang penyembahan thd berhala.��
ReplyDeleteIni menggelikan menentang kisah alquran kita...sgt tdk masuk akal...
ReplyDeleteWkwkwk ,penulis pendusta ,klu kita cermat satu bersatu...isinya penuh kepentingan..Para penipu menggunakan metode para ahli dan sumber2 sejarah yang sebenarnya dikarang isinya ,gak sesuai sejarah dan ditulis ahli
ReplyDeleteMengarang memang bebas apa lg klaim menurut ini sejarah ini...berhentilah membodohi orang...betapa banyak dosa dari pnyesat ini...biarlah Tuhan menjadi hakimmu
Nampak kali ngarangnya ya woi penulis penipu..dengan mudahnya membodohi orang dengan karangan bebas apa lg label para ahli yg tdk sesuai fakta ahlinya..untuk kepentingan islam ,cocok loginya paten kali....isa lahir di pohon korma ,Yesus lahir dikandang domba....isa ini dongen hindu,lalu dicomot muhammad jadi kitabnya...Yesus itu berbeda dengan isa...cocokloginya paten kali
ReplyDelete💄💄💄
ReplyDelete