Make a donation Talk Fusion Saling Memberi

Upavasa, Puasa Menurut Veda

Filsafat Mahabharata. Hampir semua orang yang beragama maupun yang tidak beragama mengetahui apa yang dimaksud dengan Puasa. Puasa berasal dari bahasa sansekerta yaitu Upavasa. Upavasa berasal dari gabungan dua kata dalam bahasa Sansekerta yaitu Upa dan Vasa. Upa artinya "dekat atau mendekat" dan Vasa artinya "Tuhan atau Yang Maha Kuasa". Jadi puasa atau Upavasa artinya mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.

Menurut Veda, puasa itu tidak sekedar menahankan rasa haus dan lapar, tidak hanya untuk ikut merasakan kemiskinan dan kelaparan, juga tidak untuk menghapus segala bentuk dosa dengan janji-janji surga. akan tetapi lebih dari hal
tersebut. Tujuan utama upavasa adalah untuk mengendalikan nafsu indria, mengendalikan keinginan dan mengandalikan Sad Ripu (enam musuh yang bersemayam di dalam diri kita). Indria harus berada di bawah kesempurnaan pikiran dan pikiran berada di bawah kesadaran budhi. Jika Indria terkendali dan pikiran terkendali maka kita akan dekat dengan kesucian, dekat dengan Tuhan.

Jenis Upavasa (Puasa) antara lain adalah :

a. Puasa (Upavasa) yang wajib dilakukan adalah ;
  • Siwa Ratri : Hari Raya Siwa Ratri yang jatuh pada panglong ping 14 Tilem Kapitu, yaitu satu hari sebelum Tilem. Puasa yang dilaksanakan yaitu puasa total, tidak makan dan tidak minum apapun selama sehari semalam (24 jam) yang dimulai pada pukul 5 pagi. Setelah 24 jam berpuasa, kita hanya diperbolehkan untuk minum segelas susu sapi, dan kemudian dilanjutkan berpuasa selama 12 jam lagi. Pada sore hari (jam 17.00), puasa boleh diberhentikan. Pada hari itu juga wajib dilaksanakan tapa dan brata.
  • Nyepi : Hari Raya Nyepi yang jatuh pada penanggalan kapisan sasih Kedasa. Puasa yang dilakukan adalah melaksanakan Catur Brata Panyepian, yaitu Amati Geni (tidak menyalakan api, terutama api yang ada dalam diri kita), Amati Karya (tidak bekerja), Amati Lelungan (tidak bepergian), dan Amati Lelanguan (tidak makan dan minum). Puasa di mulai ketika fajar muncul hingga fajar keesokan harinya (24 jam).
  • Purnama dan Tilem : Pada Hari Purnama (Bulan Terang) dan Tilem (Bulan Mati/Gelap) puasa yang dilaksanakan sama, yaitu tidak makan dan minum selama 24 jam.
  • Puasa untuk mengikis karma buruk. Puasa ini disebutkan dalam Veda Smrti adalah diperuntukkan khusus untuk antisipasi zaman kali (Kaliyuga) : ‘Prasara Dharmasastra’ sebagai “Tapta Krccha Vratam” yaitu puasa selama 3 hari dengan tingkatan puasa minum air hangat saja, susu hangat saja, atau mentega murni saja tanpa makan dan minum sama sekali. Dalam hal ini pilihan ditentukan oleh jenis karma buruk yang dilakukan.
b. Puasa (Upavasa) tidak wajib.

Yaitu puasa yang dilaksanakan di luar ketentuan di atas, misalnya pada hari-hari suci Odalan, Anggara Kasih, dan Budha Kliwon. Puasa ini diserahkan pada kebijakan masing-masing apakah mau siang hari saja ataukah sehari penuh. Tanpa melupakan pergantian hari menurut Veda, yaitu sejak fajar sampai fajar keesokan harinya lagi, bukan jam 00 atau jam 12 tengah malam.

c. Puasa (Upavasa) berkaitan dengan upacara tertentu

Misalnya setelah Mewinten / Mediksa, puasa selama 3 hari hanya makan nasi kepel dan air kelungah nyuh gading.

d. Puasa (Upavasa) berkaitan dengan hal-hal tertentu

Biasanya puasa ini dilakukan ketika bersamadhi, meditasi, sedang memohon petunjuk kepada Hyang Widhi, atau setiap saat (tidak berhubungan dengan Rerainan). Jenis puasa di tentukan sendiri apakah puasa penuh (tidak makan dan tidak minum sama sekali) selama 1 hari 1 malam ataukah semampunya.

Untuk memulai puasa, dilakukan dengan upacara sederhana, yaitu menghaturkan canang sari atau lebih baik lagi dengan Banten Pejati memohon pesaksi serta kekuatan dari Hyang Widhi.

Mengakhiri puasa-pun dengan sembahyang dan juga banten yang sama. Makanan sehat yang digunakan sebelum dan sesudah puasa terdiri dari unsur-unsur beras (nasi) dengan sayur tanpa bumbu keras, buah-buahan, susu, madu, dan mentega.

Makanan yang dilarang dan dianjurkan ada di dalam kitab Manawa Dharmasastra buku ke V. Tidak ada perbedaan puasa antara laki-laki dan perempuan.

No comments:

Post a Comment