Filsafat Mahabharata. Salah satu ajaran tentang Raja Yoga yang sangat terkenal adalah Astangga Yoga, atau delapan tangga Yoga, yang di rumuskan oleh seorang Yogi terkenal yang bernama Patanjali di dalam Kitab Yoga Sutra, merupakan warisan berharga bagi para praktisi Yoga di masa kini. Pada awal masa pembentukanya, Yoga masih merupakan suatu pengetahuan yang lebih sistematis. Dalam kitab yang di tulis dalam bahasa sansekerta pada kira-kira abad ke-2 SM ini, terdapat panduan mengenai tahap-tahap pemurnian tubuh dan pikiran agar dapat masuk lebih jauh ke dalam kesadaran yang lebih tinggi menuju realisasi diri atau Samadhi, Setiap tahap merupakan bagian mandiri yang dapat dilakukan secara terpisah,atau dapat pula dilakukan secara simultan dan bertahap.
Tahap-tahap awal bernama yama dan nyama. Yama merupakan kode etik moral dan Nyama merupakan panduan disiplin diri bagi setiap siswa yoga. Diibaratkan sebagai sebuah gedung yang membutuhkan pondasi yang kukuh, begitu pula dibutuhkan moral dan disiplin yang kuat untuk mempelajari yoga. Adapun ke delapan tahapan dalam Astangga Yoga adalah sebagai berikut :
1. Yama
Yama adalah ajaran moralitas atau pengendalian diri, yang terdiri dari lima aspek yang disebut sebagai Panca Yama, yaitu :
- Ahimsa : pengendalian diri melalui Tri Kaya Parisuddha yaitu pengendalian pikiran, ucapan dan tindakan sehingga tidak menyakiti sesama manusia, mahluk lain, maupun lingkungan sekitar. Menghindari segala bentuk tindak kekerasan.
- Satya : kebenaran yang sejati, mengikuti nurani dan menguatkan mental untuk selalu berkata, berpikir, dan berlaku secara benar dan jujur.
- Asteya : tidak mencuri, tidak menginginkan sesuatu yang dimiliki oleh orang lain. Tidak melakukan korupsi, kolusi dan nepotisme.
- Brahmacharya : menjaga kesucian hidup secara seimbang dalam segala hal dan menjaga kemurnian tubuh, pikiran dan emosi.
- Aparigraha : non posesif, menjauhkan diri dari membangga-banggakan diri dan harta, tetap hidup dengan sederhana dan tidak berlebihan.
Nyama adalah ajaran etika atau disiplin diri, yang terdiri dari lima aspek yang disebut dengan Panca Nyama, yaitu :
- Svadhyaya : Menuntut ilmu. Selalu haus akan ilmu dan memilki hasrat untuk terus memperdalam ilmu.
- Tapa : ketekunan dan usaha keras.
- Santosha : penuh kedamaian. Menjaga rasa damai dan rasa puas dalam diri.
- Saucha : kemurnian. Meningkatkan kesucian tubuh dan pikiran.
- Ishvara Panindhana : menghormati Tuhan dan ajaran agama yang ada.
3. Asana
Asana atau postur yoga, merupakan gerakan yang lembut dan sistematis. Asana bermanfaat untuk meningkatkan kelenturan serta kekuatan otot dan sendi tubuh, memijat susunan saraf pusat di punggung, melancarkan aliran darah, menyeimbangkan produksi hormon, serta membuang racun dari dalam tubuh.
4. Pranayama
Pranayama atau teknik pengaturan nafas (pernapasan), untuk meningkatkan asupan oksigen serta energy prana (energy illahi) ke dalam tubuh, untuk menggiatkan fungsi kerja sel tubuh, serta meningkatkan konsentrasi dan ketenangan pikiran.
5. Pratyahara
Pratyahara adalah menguasai rasa, yaitu menarik perhatian dari semua rangsangan yang terdapat di luar yang dapat mengganggu konsentrasi, dan mengarahkannya ke dalam diri. Pratyahara bertujuan untuk mendiamkan pikiran dan merupakan pelatihan yang sangat baik untuk meningkatkan kesadaran (mindfulness)
6. Dharana
Dharana yaitu konsentrasi, adalah tahap awal menuju Dhyana atau meditasi. Dharana merupakan kelanjutan Pratyahara karena pikiran menjadi lebih tajam.
7. Dhyana
Dhyana atau meditasi, adalah perjalanan untuk lebih jauh masuk kedalam pikiran dan diri (the self) dan mulai meniadakan eksistensi tubuh.
8. Samadhi
Samadhi adalah kesadaran tertinggi atau pencerahan. Dalam tahap dhyana (meditasi) terkadang masih terasa dualisme antara kesadaran tubuh. Samadhi merupakan titik kulminasi union atau peleburan antara atma (diri) dan Sang Brahnan ( Sang Pencipta).
No comments:
Post a Comment