Make a donation Talk Fusion Saling Memberi

Sumpah Membujang (1)


Mahabharata. Pagi itu, Devavrata merasa sangat heran terhadap suasana yang sedang terjadi di Istana Hastinapura. Ayah yang sangat dicintainya yang biasanya sangat ramah dan selalu nampak bergembira, dalam beberapa hari belakangan ini nampak sangat berbeda. Kini ayahnya Santanu, nampak selalu menyendiri dan menjadi seorang pendiam, nampaknya ada sesuatu yang sedang terjadi. Sikap ayahnya terhadap dirinyapun dirasakannya sangat berbeda, jarang sekali terjadi tegur sapa ataupun perhatian terhadapnya sudah sangat berubah. Biasanya ayahnya selalu mengajaknya membicarakan mengenai masa depan Hastinapura, membicarakan mengenai cara-cara atau langkah-langkah apa yang perlu diambil untuk mensejahterakan rakyatnya, dan banyak lagi yang biasanya menjadi bahan pembicaraannya. Devavrata merasa tidak diperhatikan lagi. Beberapa kali Devavrata mencoba untuk mengajak bicara, namun tidak ada satupun jawab yang memuaskannya. Rasa penasaran Devavrata semakin menjadi, sehingga pada suatu hari, Devavrata memberanikan diri lagi untuk meminta penjelasan kepada ayahnya.

"Ayah, beberapa hari belakangan ini, sikap ayah sangat berubah, apakah kesehatan ayah baik-baik saja? Ataukah ada tindakan yang telah aku perbuat kepada kerajaan ini dan sebenarnya tidak mendapatkan persetujuan dari ayah. Katakanlah ayah, agar aku tidak merasa bersalah seperti ini, katakan apa sesungguhnya yang membuat ayah tidak bersemangat seperti ini!"

Dengan sikap yang tidak bersemangat dan wajah yang lesu, Santanu bangkit dari tempat duduknya sembari berkata :

“Anakku, engkau tahu bahwa aku sangat menyayangi dirimu, dalam keluarga besar Kuru, engkau adalah anakku satu-satunya. Bagiku, engkau adalah seorang anak yang mempunyai kualitas yang jauh lebih baik daripada kualitas seratus orang anak yang digabung menjadi satu. Bukannya aku ingin menikah lagi, akan tetapi aku khawatir tentang kenyataan bahwa engkau adalah hanya satu-satunya putraku. Hal ini sama artinya aku hanya memiliki sebelah mata. Brahman (Tuhan) telah memberikan anugrah dan jaminan bahwa engkau akan memiliki usia yang panjang. Aku tahu itu. Akan tetapi pikiranku kacau sekali. Orang bijaksana mengatakan bahwa, kalau seseorang.... hanya memiliki satu orang putra, hal ini sama saja artinya dengan tidak memiliki putra sama sekali. Engkau adalah seorang prajurit besar, jika di dalam sebuah medan pertempuran… sesuatu terjadi denganmu, maka garis keturunan keluarga besar Kuru ini akan terputus. Keluarga Kuru akan hancur, karena tidak ada yang bisa meneruskannya”.

No comments:

Post a Comment