Make a donation Talk Fusion Saling Memberi

Putri Seorang Nelayan (8)


Mahabharata.

”Ada apakah paman, kenapa anda diam? Lanjutkanlah kata-katamu itu!”.

”Yang Mulia... ada sebuah permintaan yang harus tuan penuhi. Jika Yang Mulia mau memenuhi permintaan hamba itu, maka putri hamba akan menjadi milik paduka”.

Santanu sudah tidak sabar lagi menunggu apa yang menjadi permintaan kepala nelayan itu. Kemudian Santanu berkata:

“Segeralah katakan apa permintaanmu, paman. Jika hal itu memungkinkan, aku pasti akan mengabulkan permintaanmu itu”.

Kepala nelayan itu kemudian berkata: “Yang Mulia, sebenarnya kejadian ini telah diramalkan sebelumnya bahwa kelak anak laki-laki yang terlahir dari putri hamba akan menjadi pewaris tahta kerajaan Hastinapura. Jika paduka berjanji untuk menjadikan putra yang dilahirkannya kelak menjadi Raja Hastinapura setelah paduka, maka dengan senang hati hamba akan memberikan putri hamba kepada paduka”.

Mendengar apa yang menjadi permintaan kepala nelayan itu, Santanu tidak dapat berkata apa-apa lagi. Dia teringat kepada Ganga: ketika pada suatu hari pada saat Ganga membawa Devavrata kepadanya, Ganga pernah mengatakan bahwa: “Aku akan berikan pahlawan ini kepadamu, jadikanlah dia pahlawan di Istanamu”. Kemudian wajah anaknya yang sangat dicintainya itu , Devavrata, terbayang di pelupuk matanya, anak yang telah diberinya gelar sebagai Yuvaraja, yang berarti bahwa Devavrata adalah calon pengganti dirinya sebagai raja apabila kelak dia sudah turun tahta. Santanu merasa bahwa tidaklah mungkin memenuhi permintaan orang tua gadis ini, karena pertautan rasa kasihnya yang kuat, yang mengikat kepada Devavrata. Semua ini telah mengakibatkan pikirannya menjadi resah dan gelisah. Santanu tidak dapat mengambil keputusan, disaat dimana cintanya kepada anaknya dan Satyavati sedemikian besar, namun dia dihadapkan harus memilih salah satu diantaranya. Akhirnya, tanpa sepatah katapun yang bisa keluar dari bibirnya, Santanu pergi meninggalkan tempat itu menuju ke kereta yang telah menunggunya. Dengan hati penuh dengan kekecewaan akibat keinginannya yang tidak terpenuhi itu, Santanu kembali ke Hastinapura, dengan membawa kekecewaan yang mendalam. sementara Satyavati yang memperhatikan kejadian itu sejak tadi hanya berdiri terpaku dari kejauhan, karena apa yang telah terjadi sudah dapat ditebaknya.

No comments:

Post a Comment