Make a donation Talk Fusion Saling Memberi

Dialog Hindu - Kristen

Filsafat Mahabharata. Oleh: Yajnavalkya Dasa (Mantan Kristen Berkebangsaan Amerika)                                 Instant Pay For You

Apakah anda menerima Jesus Kristus sebagai putra Tuhan?
Tentu saya percaya. Disebutkan dalam Bhagavad Gita 14.4 bahwa Tuhan adalah Bapa bagi semua… bahkan untuk serangga dan tumbuh-tumbuhan, sebagaimana juga untuk manusia. Oleh karena kita semua adalah anak-anakNya, yang, tentu saja, termasuk Jesus.

Tetapi apakah anda menerima Jesus sebagai satu-satunya anak yang dilahirkan Tuhan?
Apakah Tuhan demikian terbatas sehingga Dia hanya mampu melahirkan satu anak? Dalam Bhagavata Purana 10.90.34, dikatakan kita hanya sebagian daftar dari anak-anak lain yang dilahirkan Tuhan: Pradyumna, Aniruddha, Diptiman, Bhanu, Samba, dan lainnya.

Tetapi Jesus adalah spesial. Dia mati untuk rakyatNya. Apakah Pradyumna mati untuk rakyatnya?
Tidak. Pradyumna dijelaskan seperti Bapanya… Dia adalah sac-cid-ananda-vigraha, yaitu, abadi, penuh pengetahuan atau tercerahkan dan kebahagiaan abadi. Dia tidak mempunyai badan material, dan tidak pernah mati.


Bila Dia tidak pernah mati, lalu di mana Dia?
Kadang-kadang Tuhan memanifestasikan Dirinya sendiri, dan kadang-kadang Dia tidak mewujudkan dirinya (tidak tampak oleh mata kita). Dia seperti matahari… ketika matahari terbenam, apakah Ia mati? Tidak, Ia hanya tidak kelihatan oleh mata material kita. Ia ada dibalik horison, tetapi Ia tetap ada di sana.

Konsep tentang Jesus “mati untuk rakyatnya” adalah suatu kesalahan filsafat (a philosophic fallacy) dikenal sebagai “argumentum ad misericordium”, semuanya “memohon untuk belas kasihan” (appeal to pity). Ini dilakukan ketika seorang memohon kepada orang lain belas kasihan dari pada memberikan bukti untuk mendukung satu kesimpulan. Di samping itu, banyak orang mati untuk rakyat mereka, atau untuk suatu alasan, atau untuk negeri mereka, atau untuk agama mereka. Para serdadu menyerahkan nyawanya untuk rakyat mereka. Apakah ini membuat mereka menjadi seorang penyelamat suci?

Penderitaan dan kematian Jesus di kayu salib sama sekali bukan sebuah “argumen untuk belas kasihan”. Ia adalah sebuah ekspresi dari cinta Tuhan bagi dunia ini.
Dan mengapa Tuhan perlu mengirimkan anakNya pada kematian?

Karena “Tuhan demikian cinta pada dunia ini sehingga Dia memberikan satu-satunya anak yang dilahirkanNya, sehingga siapapun yang percaya padaNya tidak akan musnah, tetapi mempunyai hidup abadi” (Yohanes 3.16)
Itu kedengaran bagus, tetapi tidak menjawab pertanyaan. Tuhan adalah Maha Kuasa. Dia dapat dengan mudah membebaskan setiap orang secara seketika, bila Dia memilih untuk melakukan itu. Dia tidak perlu mengirim anakNya pada kematian.

Lagipula, kematian tidak ada bagi jiwa, jadi tidak ada pertanyaan tentang “kemusnahan” seseorang. Kita telah selalu ada, dan kita akan selalu ada, kata Bhagavad Gita 2.12.

Adalah penting untuk memahami peranan dari inteligensi pikiran dalam pencarian kita atas Tuhan. Gairah emosional dapat menjadi halangan bagi akal sehat dan logika.

Juga, adalah jelas bahwa apa yang dianggap sebagai “keajaiban” dari kebangkitan kembali (resurection) dimaksudkan untuk menanamkan keyakinan di antara orang-orang Kristen. Inilah salah satu dari klaim agama anda. Namun, apa nilai keajaiban dalam menanamkan keyakinan? Bila anda menunjukkan satu keajaiban di dalam agama Kristen, anda katakan itu adalah karya Tuhan. Tetapi bila seseorang menunjukkan satu di dalam agama lain, anda segera mengatakan itu sebagai satu “akal bulus Setan.”

Tetapi hanya agama Kristen mempunyai solusi atas masalah dosa: Adam, manusia pertama, berdosa. Manusia, sampai sekarang, mewariskan dosa ini saat kelahiran. Dalam kata lain, manusia lahir dalam dosa, dan dia ditakdirkan abadi di dalam neraka. Tetapi, hanya dengan mempunyai keyakinan dalam Jesus Kristus, anda dapat diselamatkan. Ini adalah satu ekspresi dari cinta dan kemurahan hati Tuhan yang maha kuasa.
Mengancam seseorang dengan penyiksaan abadi di neraka sama sekali bukan ekpsresi cinta dan pengampunan. Kami orang Hindu percaya bahwa Tuhan adalah satu Tuhan yang adil. Tidak ada seorangpun yang lebih adil daripada Tuhan. Konsep tentang “manusia mewarisi dosa-dosa Adam” ini tidak bicara tentang satu Tuhan yang adil. Bila satu permerintahan menahan dan menghukum warganya untuk kejahatan nenek moyangnya berabad-abad yang lalu, pemerintahan itu akan dicaci maki karena pertunjukkan ketiadaan hukum dan pelanggaran berat atas hak azasi manusia. Namun anda menyatakan ini berasal Tuhan? Bagaimana ini bisa menjadi satu “solusi untuk masalah dosa?”

Tetapi Tuhan membuatnya menjadi mudah untuk bebas. Cukup memilki keyakinan dalam Jesus. Rahmat Jesus tidak perlu diusahakan, dia diberikan secara cuma-cuma. Satu-satunya yang perlu kita lakukan adalah menerimanya. Mereka yang tidak peduli akan musnah untuk selamanya.
Semakin menjadi jelas jurang perbedaan yang sangat lebar antara konsepsi orang Kristen mengenai Tuhan dan persepsi orang Hindu mengenai Tuhan. Kami percaya bahwa Tuhan tidak saja hanya Tuhan dari keadilan, tetapi satu Tuhan yang maha pengampun, maha pengasih, dan cinta. Orang-orang Kristen percaya dengan sebuah neraka abadi dengan penyiksaan yang amat kejam dan menyakitkan. Apa nilai dari penghukuman ini bila di sana tidak ada harapan untuk mengakhirinya? Nilai apa yang terdapat dalam semua ini, bila jiwa tidak memiliki kesempatan untuk memperbaiki jalannya, dan menerapkan pelajaran yang telah dia pelajari? Sebuah konsep mengenai hukuman abadi semacam itu bukan sebuah konsep tentang rehabilitasi, tetapi adalah sebuah konsep tentang pembalasan dendam yang murni dan telanjang. Ini bukanlah perbuatan dari Tuhan cinta, pengampun, dan pengasih. Hidup hanya untuk beberapa tahun yang singkat di planet ini, dan seluruh keabadian tergantung pada waktu yang singkat ini? Dan pertimbangkan keadilan di dunia ini: seorang anak mungkin lahir di dalam sebuah rumah yang menyenangkan di sebuah kota kecil di Amerika. Anak yang lain mungkin lahir di sebuah ghetto kumuh yang penuh kejahatan. Seorang anak dengan jelas telah ditetapkan keadaannya sebelumnya (ditakdirkan), karena lahir dan dibesarkan dalam satu iklim dosa dan kebencian. Apakah keduanya dihakimi secara sama? Dan kriteria apa yang dipergunakan untuk menilai seseorang setelah kematian? Apakah seseorang yang 51% dosa dan 49% saleh dibakar di neraka sebanyak orang yang 99% berdosa? Ada banyak sekali ketidakadilan pada konsep hukuman tiada akhir dan kutukan abadi ini. Dan itukah ciri utama dari satu Tuhan yang adil?

Anda orang Hindu dan Buddha percaya dengan reinkarnasi. Jadi apa nilai dari reinkarnasi bila anda tidak dapat mengingat masa lalu anda? Di sana juga tidak ada rehabilitasi.
Tujuan utama dari reinkarnasi bukanlah untuk penghukuman (sekalipun jiwa yang ditubuhkan tentu saja menerima bagian penderitaan dari keberadaannya yang ditubuhkan). Jiwa berpindah ke badan lain karena semata keinginan dari jiwa itu sendiri. Tuhan sangat baik. Bila kita ingin hidup bersamaNya, yaitu, bila kita sungguh-sungguh ingin hidup bersama Dia, kita akan dibebaskan dari samsara, lingkaran kelahiran dan kematian. Tetapi bila kita ingin tetap di sini di dunia material ini, mencoba untuk mengunyah ampas, mencoba dengan sebaik mungkin untuk memeras setiap tetes dari kenikmatan dunia ini, mencoba membangun sebuah kerajaan Tuhan tanpa Tuhan, maka kita akan diberikan keinginan kita … badan material yang lain. Tetapi, bahkan ketika kita menerima badan material yang lain kita diberikan kesempatan demi kesempatan untuk memperbaiki jalan kita dan mengejar kepentingan kita yang sesungguhnya memperbarui hubungan kita dengan Tuhan.

Dan setelah ribuan kehidupan, seorang manusia yang bijaksana akan memulai memahami bahwa tidak masalah upaya material apapun yang dia lakukan, hasil-hasilnya akan habis pada waktu kematian. Dia tidak dapat membawa kekayaan itu bersamanya kepada badannya berikutnya. Setelah kelelahan secara material, dia akhirnya mulai kehidupan spiritual. Telah ditulis bahwa seorang dapat menjadi serius mengenai kehidupan spiritual hanya setelah dia frustasi secara material. Jadi bahkan apa yang disebut penderitaan material sesungguhnya dapat menjadi anugrah yang tersembunyi. Ada ucapan Hindu yang mengatakan bahwa “bila Tuhan menyukai anda, Dia akan memberikan segalanya, tetapi bila Dia mencintai anda, Dia akan mengambil segalanya dari anda.” Dalam cara ini, dengan menunjukkan kemurahan hati-Nya yang khusus, manusia akan segera menyadari bahwa Tuhan adalah satu-satunya yang penting.

Tetapi coba lihat kemurahan hati Tuhan yang telah merahmati Amerika! Ini pasti adalah satu tanda Dia menyukai orang-orang Kristen.
Bila itu masalahnya, maka Tuhan sungguh lebih menyukai orang-orang Muslim, karena beberapa negara Arab diberikan kekayaan tanpa harus bekerja, yaitu ladang-ladang minyak yang luas dan ini membuat mereka mempunyai pendapatan perkapita tertinggi di dunia, dan mereka dianugerahi dengan iklim yang lebih menyenangkan. Anda tidak dapat menyamakan kebahagiaan material dengan rahmat Tuhan. Pada tiran dan raja-raja yang kejam selalu mempunyai hidup mewah. Adalah penting untuk memahami bahwa kekayaan material tidak selalu merupakan kepentingan terbaik bagi manusia. Dia mungkin berada di bawah kekuasaan jampi-jampi ilusi, berpikir, “dunia material ini tidak begitu buruk. Siapa yang memerlukan Tuhan?” Kekayaan yang sesungguhnya adalah kekayaan spiritual.

Omong-omong, menjadi pertanyaan untuk menganggap Amerika Serikat “dirahmati”. Penyalah gunaan obat bius sangat merajalela, kejahatan memburu baik di kota maupun desa. Jutaan aborsi dalam setahun. 45.000 pembunuhan setahun, penembakan di halaman sekolah. Sekalipun agama Kristen telah memiliki pijakan yang kuat di sini, di Amerika Serikat sejak awal, adalah sangat menyolok mata bahwa ada yang salah dengan ikatan di sini. Dan anda mengkritik “cara terbelakang” India dan ingin mengekspor budaya Barat ke sana? Bahkan dalam Bible anda sendiri, Jesus mengingatkan para hipokrit yang berlagak suci, dengan berkata, “sebelum kamu dapat menghilangkan debu di mata saudaramu, pertama-tama angkat dulu balok kayu di matamu.”

Di dalam rumah-rumah orang Hindu di India, pusat dari rumah adalah altar keluarga, di mana nilai-nilai spiritual dibagi bersama. Di Amerika, pusat dari rumah adalah pesawat televisi keluarga, di mana hiburan favorit adalah sitkom (komedi situasi), dari mana keahlian anti-sosial dipelajari (sumber “humor” favorit dalam sitkom biasanya adalah penghinaan yang diucapkan bolak-balik).

Di India, adalah merupakan tujuan dari setiap orang Hindu untuk mengunjungi berbagai tempat ziarah (terutama setelah pensiun), seperti Varanasi, Vrindavana, Badarikashrama, dan Pura-Pura besar seperti Pura Venkateswara, Jagannatha dan Rangaksetra. Di Amerika Serikat, tempat-tempat ziarah adalah Disney World, atau, setelah pensiun, Las Vegas, sebuah pusat ziarah untuk judi, mabuk-mabukan, dan prostitusi yang dilegalkan.

Jadi kalau anda katakan Tuhan adalah Tuhan cinta, mengapa Dia tidak mengambil kemakmuran setiap orang?
Ini tergantung dari evolusi spiritual seseorang. Mengambil kemakmuran seseorang hanya bermanfaat bagi orang yang sudah siap untuk menyerahkan diri kepada Tuhan. Orang lain akan menjadi marah dan pedih atas kemalangan mereka.

Bila seseorang percaya pada reinkarnasi, dia akan berpikir , “Oh, saya dapat menikmati waktu ini…dalam kehidupan yang akan datang saya akan jadi serius mengenai Tuhan.”
Ya, dia mungkin saja berpikir seperti itu. Tetapi dia mungkin tidak dalam satu posisi pada kehidupan berikutnya, untuk menjadi serius tentang Tuhan. Badannya berikutnya mungkin adalah seekor binatang atau kutu…atau bahkan bakteri. Bentuk manusia ini sesungguhnya susah diperoleh. Daripada mengejar pemuasan nafsu, yang begitu mudah didapat dalam bentuk kehidupan yang lain, kita seharusnya menggunakan secara penuh bentuk badan manusia ini untuk realisasi Tuhan.
Jadi konsep reinkarnasi ke dalam spesies lain dihubungkan dengan konsep anda tentang non-kekerasan dan vegetarianisme. Tetapi binatang tidak mempunyai jiwa. Menurut kitab kejadian dalam Bible, manusia diberikan kuasa atas semua binatang. Binatang ada di sini untuk kesenangan kita.
Mengenai manusia diberikan “kekuasaan atas semua binatang”, lihat dalam kamus apa arti kata “berkuasa”? Ia berarti “kewenangan atau kendali”. Seorang mempunyai kekuasaan atas anak-anaknya, tetapi itu tidak berarti memberi dia hak untuk membunuh dan memakan mereka! Dan mengenai doktrin jahat bahwa “binatang tidak mempunyai jiwa”, sama sekali TIDAK ada tempat dalam Bible di mana ia dikatakan, atau bahkan diindikasikan bahwa binatang tidak mempunyai jiwa. Doktrin ini tidak ditemukan sama sekali di dalam Bible, tetapi dari spekulasi Aquinas dan Agustinus. Binatang merasa sakit, kita merasa sakit. Kita takut kematian, binatang takut kematian. Binatang mencari kesenangan dan kehangatan dan demikian juga kita. Bahkan orang-orang Yunani kuno, seperti Plato, mengamati bahwa binatang bermimpi (sebagaimana dibuktikan oleh gonggongan anjing ketika mereka tidur).

Tetapi manusia sangat intelijen. Itulah yang membuat mereka spesial, itulah bukti dari jiwa mereka.
Seorang bayi muda mempunyai intelijen lebih sedikit dari seekor anjing. Apakah ini berarti bayi tidak mempunyai jiwa? Bagaimana dengan orang yang dalam keadaan mental menurun? Apakah mereka tidak memiliki jiwa?

Tetapi bila semua bentuk kehidupan memiliki jiwa dengan kualitas yang sama, kenapa binatang tidak sepintar manusia?
Karena mereka hanya dapat mengekspresikan dirinya melalui badan di mana ia berada. Ini satu contoh: misalnya seorang ahli programer komputer harus memrogram dua komputer berbeda. Satu komputer 8-bit, 1 mHz mikrokomputer, dan yang lain adalah main frame 32-bit, 50 mHz. Dalam contoh ini, pemrogramer mewakili jiwa, dan kedua komputer itu adalah otak dari tubuh-tubuh yang berbeda yang dihuni oleh jiwa. Bila anda melihat pada hasil dua komputer itu, anda akan melihat hasil dari main frame jauh lebih cepat dan lebih baik daripada komputer yang lebih kecil. Jadi anda mungkin berkesimpulan bahwa programer dari main frame lebih pintar dari programer dari mikro-komputer. Tetapi, sesungguhnya, ia adalah pemrogramer yang sama! Dia hanya dibatasi oleh komputer yang dia pergunakan. Dalam cara yang sama, seorang mungkin berpikir bahwa jiwa seorang manusia berbeda (dan lebih maju) daripada jiwa seekor binatang.

19 comments:

  1. pertanyaan pertanyaan inferior yang aneh,,, dan jawaban jawaban yang superior ajaib

    ReplyDelete
  2. Adanya doktrin neraka dan siksa bukan berarti Tuhan itu kejam. Itu adalah apa adanya kehidupan. Faktanya : Kebenaran ada jika ada kejahatan. Kejahatan ada jika ada kebenaran. Kebenaran ibarat emas murni. Semakin ditentang semakin jelas kemurniannya. Sedangkan kejahatan ibarat emas palsu. Jika ditentang semakin jelas kepalsuannya. Di alam akhirat kebenaran diwakili oleh surga. Semakin lama dan dahsyat siksa neraka semakin membuktikan kekal dan nikmatnya surga. Surga adalah konsekuensi dari orang yang berpegang teguh pada kebenaran. Semakin terbuktilah kepalsuan dan kerugian dari kejahatan dengan disiksanya orang jahat di neraka. Di surga orang baik bisa melihat Tuhan mereka sedang penduduk neraka tertutup dari melihat Tuhan. Sedangkan reinkarnasi jika bersifat doktrin hanya menjadi pelarian dari fakta dari ketidakmampuan menghadapi kenyataan hidup diri kita. Jika bersifat visiun berarti sama saja dengan doktrin tentang 2 negeri (Surga @ Neraka). Hanya kurang begitu intens karena masih bersifat tipuan duniawi. jadi tidak begitu berpengaruh dalam memperbaiki hati. Kita kebanyakan menilai Kasih hanya jika hal itu menguntungkan diri kita atau pihak lain secara duniawi. Padahal ingat ! Kebenaran itu punya dua sisi. Satu sisi lembut dan menyegarkan bagi siapa saja yang membenci dosa, memperturutkan hawa nafsu dan cinta dunia. Sisi lain sangat mengerikan dan menyakitkan bagi yang menyukai dosa, memperturutkan hawa nafsu dan cinta dunia.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalo seandainya kedua orang tuamu seorang pencuri karena terhimpit keadaan ekonomi dan juga karena lingkungan, brati pada saat mati nanti apapun agamanya pencuri adalah dosa dan wajib masuk neraka. Lalu akankah kamu tetap bilang itu adil kalo selamanya kedua orang tuamu disiksa di neraka terus? Padahal tujuannya untuk memberikan kehidapan padamu. Mereka di neraka tanpa ada kesempatan untuk memeperbaiki. Bagaimana.....?

      Delete
  3. Reinkarnasi juga bukan ajaran Veda tapi muncul terkemudian. Hanya saja konsepsi akan Tuhan dlm ajaran Hindu tidak memiliki rumusan yang abstrak seperti Kristen. Tapi justru upaya untuk mendefinisikan Tuhan Yang Tak Terjangkau itu dlm citra2 logis nan empiris berakibat lebih membingungkan bagi penghayatan akan Tuhan. Tidak ada dlm sejarah dunia suatu komunitas yang begitu banyak sekte & begitu banyak perdebatan teologis yang tak berhujung hingga saat ini sebagaimana Kristen.

    Sebaliknya Komunitas hindu, dan pengaruh coraknya bagi ajaran lain seperti Budha, tidak pernah bersusah payah mencoba mendefinisikan Tuhan ke dalam persepsi persepsi tertentu. Tuhan betul2 dimengerti sebagai pribadi yang kuasa, aktif, esensinya tidak terjangkau oleh pikiran manusia namun hadir dalam segenap entitas di jagat raya dan penuh dengan cinta. Ia adalah sang sumber yang mengendalikan kehidupan dengan kebijaksanaan yang maha.

    Gagasan monotheisme seperti ini justru senada dengan ajaran2 monotheis lainnya di dunia. Di Indonesia, tidak pernah ada perang dengan motif agama. Bukti2 arkeologis maupun tertulis, jatuh bangunnya sebuah peradaban keagamaan di Nusantara lebih dikarenakan alasan politis. Proses peralihan ajaran Hindu Budha ke dalam Islam juga dilatari kesamaan cara pandang atas Realitas Ketuhanan. Kondisi ini seperti mengganti pakaian seseorang dan bukan mengganti orangnya.

    ReplyDelete
  4. edan semua.. baik pembunuh tuhannya maupun penyembah berhala

    ReplyDelete
  5. "Cuma orang dgn IQ tinggi yg bisa mengerti, gw maklum kalo loe semua ga ngerti !!!..."

    ReplyDelete
  6. AL-IKHLAS
    Qul huwa allaahu ahad(un), allaahu alshshamad(u), lam yalid walam yuulad(u), walam yakullahu kufuwan ahad(un).

    Artinya:
    1). Katakanlah: Dia-lah Allah, Yang Maha Esa
    2). Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu
    3). Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan
    4). Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia

    Translate:
    1). Say : God is Allah , the One!
    2). Allah , the eternally Besought of all!
    3). The God begetteth not nor was begotten
    4). And there is none comparable unto The God

    ReplyDelete
  7. semua tokoh di mahabrata tu nyata atau hanya cerita,ada gak jejak peninggalan kisah2 di mahabrata

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mahabharata adalah kisah nyata, yang terjadi sekitar 5000 tahun yang lalu. Peninggalan-peninggalannya dapat anda jumpai di India...... saya sudah kesana untuk membuktikannya.....

      Delete
  8. Hahaha sempak bolong..kakakaaaa

    ReplyDelete
  9. Di rumah BapaKu banyak tempat tinggal. Tidak peduli anda orang kaya, miskin, penjahat dan pendosa lainnya, bila terima Kasih Pengorbanan Tuhan Yesus di kayu salib, ada jalan ke rumah Bapa disorga. Yesus menyatakan diri Dialah Jalan , Kebenaran dan Hidup. Ini bukan agama. Tuhan tidak pernah memandang manusia beragama apa. Tuhan memandang manusia bahwa mereka memiliki waris di tempatNYa Tuhan yang sering disebut Sorga. Yohanes 14:2 dan Yohanes 14: 6.

    ReplyDelete
  10. Tetapi hanya agama Kristen mempunyai solusi atas masalah dosa: Adam, manusia pertama, berdosa. Manusia, sampai sekarang, mewariskan dosa ini saat kelahiran. Dalam kata lain, manusia lahir dalam dosa, dan dia ditakdirkan abadi di dalam neraka. Tetapi, hanya dengan mempunyai keyakinan dalam Jesus Kristus, anda dapat diselamatkan. Ini adalah satu ekspresi dari cinta dan kemurahan hati Tuhan yang maha kuasa.
    apakah ini benar dalam ajaran kristen ?
    kalau benar, berarti tuhan dalam kristen sangat tidak adil dan sifat ini seharusnya tidak ada pada tuhan.
    semoga tuhan menunjukkan jalannya yang terang yang ia sebenarnya lebih dekat, lebih menginginkan keselamatan bagi makhluknya dari makhluk itu sendiri

    ReplyDelete
  11. apakah ini benar terdapat dalam ajaran kristen ?
    kalau benar, berarti tuhan dalam kristen sangat tidak adil dan sifat ini seharusnya tidak ada pada tuhan.
    semoga tuhan menunjukkan jalannya yang terang yang ia sebenarnya lebih dekat, lebih menginginkan keselamatan bagi makhluknya dari pada makhluk itu sendiri

    ReplyDelete
  12. Suatu Saat Nanti Kita Akan Tahu Mana Yg Benar Dan Salah, percuma berdebat karna kita mempunyai keyakinan dan pemikiran yg berbeda tak akan pernah menemui kesamaan, yg terpenting hargailah dan hormati Agama dan perbedaan.

    ReplyDelete
  13. Suatu Saat Nanti Kita Akan Tahu Mana Yg Benar Dan Salah, percuma berdebat karna kita mempunyai keyakinan dan pemikiran yg berbeda tak akan pernah menemui kesamaan, yg terpenting hargailah dan hormati Agama dan perbedaan.

    ReplyDelete