Make a donation Talk Fusion Saling Memberi

Komponen Manusia Menurut Spiritual Veda

Filsafat Mahabharata.
Secara spiritual manusia mempunyai tubuh yang dibedakan menjadi dua bagian yaitu Tubuh Fisik dan Tubuh Halus, kedua bagian tubuh ini selalu bersama, dimana tubuh fisik merupakan wadah/kontainer atau tempat bagi tubuh halus yang berlapis-lapis. Tubuh halus yang membuat tubuh fisik dapat hidup adalah Atman (roh suci). Atman merupakan bagian terkecil dari Para Maha Atman yang tiada lain adalah Brahman atau Tuhan itu sendiri.

Atman memberi hidup pada manusia dan mahluk lainnya dengan membagi diri-NYA menjadi dua bagian yaitu Atmanam dan Bhutatman..... Atman/atmanam yang memberi kekuatan hidup yang bersifat vital melalui nafas/udara dan dibagi menjadi lima yaitu: Prana, Apana, Samana, Udana dan Wyana. Semua unsur kekuatan ini tidak dipengaruhi oleh hukum Karma. Sementara Bhutatman yang berada di dalam tubuh dipengaruhi oleh Hukum Karma, dan selalu menetap karena diikat oleh Tri Guna (satwam, rajas, tamas) dengan demikian Bhutatman mengalami berbagai perubahan (evolusi).

Atman yang telah membagi diri-NYA menjadi dua agar tetap memberi kehidupan, mengendalikan dan menggerakkan, maka dibentuklah lapisan tubuh yang disebut Mayakosa yang terbagi menjadi lima lapis yang disebut dengan Panca Mayakosa. (1. Anna mayakosa, 2. Prana mayakosa, 3. Mano mayakosa, 4. Jnana mayakosa, 5. Ananda mayakosa).

1. Anna mayakosa yaitu (lapisan tubuh fisik dan Etheris), lapisan tubuh fisik dapat dirasakan, dapat bergerak dan nyata. Tubuh fisik memerlukan makanan untuk menumbuhkan organ tubuh melalui makanan yang lebih kasar, sedangkan sari makanan yang lebih halus membentuk tubuh penyangga yang membatasi antara tubuh fisik/kasar dengan yang halus yaitu kembaran tubuh fisik yang sering disebut tubuh Etheris. (dalam pewayangan disebut kembaran fisik (Nakula), etheris (Sahadewa).

Tubuh fisik..... dibentuk oleh lima elemen yang disebut dengan Panca Mahabutha, yaitu : 1. Unsur padat/pertivi/bumi (tanah), 2. Unsur apah/ cair (air/minyak). 3. Unsur Teja (panas, api/sinar) 4. Unsur Bayu (udara/angin) 5. Unsur Akasa (ether/gas).

Tubuh etheris/tubuh halus....masih dalam lingkup Anna mayakosa dan memiliki ciri sama persis seperti tubuh fisik (kembaran halus tubuh fisik) namun berupa sinar yang memancar keluar dari tubuh fisik. Sinar itu membungkus tubuh fisik dengan ukuran dan bentuk lebih besar dari tubuh fisik. Mengembang dengan sinar paling terang 1-3 cm diluar tubuh fisik. (Tapi kebanyakan orang tidak mampu melihat dengan mata biasa).

2. Prana mayakosa yaitu lapisan tubuh Energy...dalam pewayangan sering disebut Bimasena. Lapisan ini merupakan pintu keluar-masuknya Energy tubuh dari Pasar Energy di alam semesta yang disebut Prana Jiwa yaitu udara/bayu, api/sinar (teja/pitta) dan air/cairan/apah/kapha). Pasar energy menyediakan bermacam-macam energy, semua bercampur di alam bebas. Lapisan tubuh energy memiliki kemampuan dan kesadaran memilih dan memilah energy bebas di alam semesta untuk dimanfaatkan bagi tubuh. Yang biasanya banyak dipengaruhi oleh faktor pikiran, emosi, sifat serta keperluan masing-masing lapisan tubuh terutama tubuh fisik.

3. Mano mayakosa yaitu lapisan tubuh astral dan mental........ Tubuh Astral...... memiliki kaitan dengan konsentrasi pikiran/ Manah/ Panah.. yang diumpamakan sebagai Arjuna. Dalam melatih Yoga, meditasi atau ajaran lain. Tubuh astral bisa menyerupai berbagai macam bentuk sesuai konsentrasi dan olah pikiran. Tubuh Astral ini berkaitan erat dengan Aura terutama aura luar, semua keinginan, sifat, emosi dan nafsu membentuk warna tertentu pada aura luar, dengan warna yang berubah-ubah sesuai dengan keadaan tubuh saat itu.

Tubuh Mental masih dalam Mano mayakosa merupakan lapisan penyangga atau jembatan penghubung antara lapisan tubuh yang sifatnya lebih kasar dengan yang paling halus.

Tubuh ini diselimuti dan dipengaruhi oleh akal pikiran dengan tujuan melindungi diri dari pengaruh luar. Keadaan tubuh mental yang tidak menentu/kosong menjadi mudah terombang-ambing dan bisa dimanfaatkan sebagai sasaran hipnotis.

Tubuh Mental merupakan gudang memori/ lapisan alam bawah sadar. Dan merupakan tempat menyimpan ingatan atau memori dari pikiran, perkataan, perbuatan baik di kelahiran yang terdahulu, sekarang dan yang akan datang yang menyangkut Catatan Karma, yang menciptakan kualitas kelahiran dan kehidupan mahluk.

4. Jnana mayakosa yaitu lapisan tubuh somia/buddhi...... lapisan tubuh somia adalah tempatnya bagi kesadaran dan kebijaksanaan tertinggi bagi tubuh.. dalam pewayangan sesuai dengan Yudistira yang selalu menjalankan ajaran dharma. Kesadaran tertinggi tentang jati diri yang menjadi pedoman menuju kesadaran agung (Somia/Buddhi), tempatnya kebahagiaan dan kebebasan abadi. Setelah mencapai kesadaran ini secara otomatis kebijaksanaan akan meningkat mendekati titik tengah (keseimbangan).

5. Ananda mayakosa yaitu lapisan tubuh Atman. Tubuh atman ini adalah Singgasana emas bagi Atman, percikan terkecil manivestasi Brahman / Tuhan dalam tubuh. Tubuh atman bersifat sangat pasif terhadap apa yang kita pikirkan, kita perbuat dan kita kerjakan, tubuh ini tidak terpengaruh dengan urusan duniawi, karena tingkat kesadaranya Somia dan Tunggal, mutlak dan Esa... tujuan utamanya hanya memberi kekuatan hidup (prana) pada tubuh phisik.

Dari sinilah awal untuk mengenal jati diri dan menyadari keberadaan dari sang pemberi hidup (Atman). Atman pulalah yang akan menuntun kita mencapai kesadaran yang lebih agung yaitu Brahman (Tuhan)...... Brahman dan Atman adalah hubungan yang tidak terpisahkan seperti matahari dengan sinarnya...... Brahman itu satu/tunggal ...dan satu itu untuk semua..... semua dipusatkan untuk yang satu... satu itu berdiri kokoh berbentuk tiang.. tiang itu adalah Atman... atman itu jalan atau tujuan yang memiliki ujung dan pangkal.......pangkal itu mulai lahir... hidup..dan.ujung itu tujuan akhir yang utama yaitu Moksha....manunggal dengan segala unsur yang dimiliki Brahman melalui Atman.

Atman yang merupakan percikan-percikan Energy Suci yang keluar dari Brahman berpencar memberi hidup pada setiap mahluk dengan memecah diri-NYA dalam dua sifat yaitu Atmanam (bebas) dan Bhutatman/bhuta-atman (terikat).... Atman itu adalah cahaya Brahman / Tuhan.

Manusia yang tidak menemukan cahaya atman dalam dirinya, atau terhalang oleh kegelapan (Awidya), sifat duniawi dan kebodohan, kesombongan dan ego dll... yang diakibatkan oleh ajaran yang negatif atau agama yang keliru.....maka mereka tidak akan memiliki sifat Tuhan, tidak memiliki cahaya Tuhan dan tidak memiliki kebijaksanaan, tidak memiliki rasa kasih terhadap sesama mahluk. Oleh karena itu marilah kita temukan cahaya Atman yang ada di dalam diri kita masing-masing.

No comments:

Post a Comment