Make a donation Talk Fusion Saling Memberi

Wisata di Pulau Menjangan - Singaraja - Bali

Kalau Anda penikmat wisata bawah air laut seperti diving dan snorkling, jangan lupa untuk datang ke Pulau Menjangan, Bali Utara. Pemandangan bawah laut di tempat ini menjadi semacam kunjungan wajib bagi penikmat wisata bawah permukaan laut, termasuk Anda.

Pulau Menjangan terletak di bagian barat laut Bali. Pulau ini masuk wilayah Desa Labuhan Lalang, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng. Namun pulau Menjangan merupakan bagian Taman Nasional Bali Barat (TNBB) sehingga secara adminsitratif, segala hal yang berkaitan dengan pulau Menjangan harus berurusan dengan TNBB. Karena bagian dari taman nasional, tidak sembarang orang boleh melakukan aktivitas wisata di tempat ini. Padahal keindahan alam bawah laut pulau Menjangan menjadi salah satu tujuan wisatawan penyuka wisata bawah laut seperti diving dan snorkling. Keindahan terumbu karang di tempat ini, tidak akan dijumpai di tempat menyelam lain di Bali seperti Tulamben, Nusa Lembongan, dan Amed di Karangasem.


Untuk menyelam sendiri, harus ada izin khusus dari Kepala TNBB berkantor di Desa Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana. Hal ini untuk mencegah penyelam sembarangan yang bisa merusak habitat terumbu karang di Pulau Menjangan. Wilayah TNBB itu sendiri luasnya mencapai 19.000 hektar dan memang sebagian masuk Kabupaten Jembrana bagian timur dan dan sebagian lainnya masuk wilayah Kabupaten Buleleng bagian barat. Namun Anda tidak usah khawatir soal izin ini. Sebab, hampir seluruh dive operator di tempat ini sudah memiliki izin dari TNBB. Jadi, lebih baik Anda menyelam dengan dive operator yang di Denpasar maupun di sekitar Pulau Menjangan.

Kalau Anda berangkat dari Denpasar, setidaknya ada tiga jalur perjalanan untuk sampai di tempat ini. Pertama jalur melalui Denpasar – Gilimanuk – Labuhan Lalang. Anda tinggal menyusuri jalan raya yang menghubungkan Gilimanuk dengan Denpasar. Diperlukan waktu sekitar dua setengah hingga tiga jam dari Denpasar dengan mobil. Jalur ini relatif paling banyak dipakai karena kondisi jalannya paling bagus. Kelemahannya jalur ini relatif padat di beberapa titik karena jalur ini jalan utama yang menghubungkan Bali dengan Jawa.

Jalu kedua melalui Singaraja, yaitu Denpasar – Bedugul – Singaraja – Labuhan Lalang. Jalur ini lebih lama, sekitar tiga jam lebih dan medannya relatif berat karena melewati Bedugul. Menariknya jalur ini adalah Anda akan melewati Bedugul yang terkenal dengan pemandangan danau serta udaranya yang segar. Masalahnya, jalan yang berkelok-kelok naik turun akan membuat fisik Anda kelelahan. Padahal, untuk bisa menikmati wisata bawah air, kondisi fisik Anda harus benar-benar fit. Jalur lain adalah Denpasar - Pupuan – Seririt – Labuhan Lalang. Jalur ini tergolong paling cepat karena seperti “memotong” jalan tengah Pulau Bali. Melalui jalur ini, kita bisa melihat suasana pedesaaan Bali di pegunungan seperti Pupuan. Jalur ini sangat jarang dipakai pengunjung. Padahal bisa menghemat waktu setengah jam hingga satu jam.

Namun agar lebih maksimal bisa menikmati penyelaman, ada baiknya Anda menginap saja di sekitar Pulau Menjangan. Sebab dengan demikian, kondisi fisik Anda jauh lebih fit. Ada beberapa penginapan atau hotel dari yang paling murah di Gilimanuk hingga termahal di Waka Sorea, Labuhan Lalang. Di Gilimanuk, yang berjarak tak sampai 30 menit dari Labuhan Lalang, Anda bisa mendapatkan penginapan dengan harga Rp 50.000 per malam. Penginapan lain ada di Pemuteran yang hanya perlu waktu sekitar 15 menit dari Labuhan Lalang. Meski agak jauh, sekitar satu jam perjalanan, ada juga yang menginap di pusat wisata Bali Utara yaitu Lovina. Harga menginap semalam beragam mulai dari Rp 50.000 hingga Rp 1 juta pun ada. Tinggal menyesuaikan dengan kemampuan dan kemauan Anda.

Dimanapun Anda menginap, ketika pagi hari Anda tinggal menuju Labuhan Lalang, temapt terdekat sebelum menuju Pulau Menjangan. Untuk menyelam, Anda punya pilihan menyelam sendiri atau menggunakan dive operator. Kalau dengan dive operator Anda haru mengeluarkan uang sekitar US$ 55 dolar sekali menyelam. Harga itu sudah termasuk makan siang, sewa boat, peralatan menyelam, dan transportasi. Namun kalau mau menyelam sendiri juga bisa. Ada beberapa dive operator yang menyewakan peralatan seperti scuba, fin, snorkle, serta wetsuite. Harganya sekitar US$25 hingga US$60 tergantung berapa lengkap yang peralatan menyelam yang Anda inginkan. Beberapa dive operator ini berada di Labuhan Lalang. Di tempat ini pula ada dermaga kecil dimana kita akan menyeberang ke Pulau Menjangan yang terlihat begitu dekat. Ada sekitar 40 perahu yang akan mengantarkan kita menyeberangi selat kecil tersebut menuju Pulau Menjangan.

Untuk menyebarang, harga sewa perahu Rp 200.000 per empat jam. Lebih dari empat jam, akan dikenakan biaya tambahan Rp 20.000 per jam. Pengemudi perahu itu bisa pulau menjadi semacam pemandu perjalanan. Kalau pengemudi perahu itu tidak cukup, dan Anda memerlukan pemandu yang lebih profesional, Anda kembali harus mengeluarkan uang sebesar Rp 60.000 per hari untuk mengajak seorang pemandu di Labuhan Lalang.

Setelah semua persoalan di pelabuhan seperti sewa perahu, peralatan menyelam, dan pemandu selesai, tunggu apa lagi? Turunlah ke perahu kayu itu dan mulailah menantang ombak menuju Pulau Menjangan. Angin yang semula sepoi-sepoi mulai terasa agak keras sehingga laju perahu lebih terasa bergelombang. Kadangkala, beberapa perahu yang berangkat bersama dari pelabuhan Labuhan Lalang akan seperti sedang berpacu menuju pulau yang pasir putihnya terlihat jelas tersebut. Ini bisa menjadi hiburan tersendiri juga bisa jadi objek foto.

Setengah jam perjalanan, sampailah kita di pos pertama. Hampir seluruh perahu memarkir perahunya di dermaga kecil yang terletak di sisi selatan Pulau Menjangan ini. Pos ini pula yang relatif aman untuk penyelam pemula atau sekadar snorkling. Selain itu pemandangannya juga bisa dibilang paling bagus karena tidak terlalu dalam dan terumbu karangnya sangat beragam. Hanya sekitar tiga mter dari bibir pantaipulau Menjangan ke arah laut, kita sudah bisa mendapatkan pemandangan bawah laut dengan terumbu karang yang indah. Airnya bening dengan suhu sekitar 25 derajat celcius. Tempat ini sangat menakjubkan karena kontur dasar lautnya yang awalnya dangkal mendatar tiba-tiba langsung dalam (drop off). Pada dinding curam itu terdapat berbagai terumbu karang berwarna-warni seperti Millephora sp atau Acrophola sp. Diantara terumbu karang itu ribuan ikan berenang mendekati kita seperti lionfish, stonefish, ikan zebra, maupun jenis lainnya. Menurut catatatn TNBB setidaknya ada 45 jenis terumbu karang, 32 jenis ikan karang, serta sembilan moluska laut yang terdapat di perairan Pulau Menjangan. Seluruh spesies karang dan ikan tersebut bisa kita temukan di Pulau Menjangan.

Jarak pandang (visibility) di tempat ini sangat jelas sekitar 20 meter sehingga memungkinkan kita untuk melihat beragam terumbu karang dengan jelas. Dengan latar belakang dasar laut membiru, terumbu karang berwarna merah, kuning, atau warna-warna menyala lain itu sangat jelas. Di beberapa bagian juga ada semak-semak laut yang bergoyang-goyang ketika terkena arus. Arus di tempat ini tidak terlalu besar sehingga kita tinggal mengatur keseimbangan badan ketika menyelam. Beberapa penyelam biasanya tidak cukup melihat terumbu karang itu hanya sekali. Kita bisa berkali-kali melihat terumbu karang itu, bergerak ke tempat lain, lalu kembali dan mendapati karang dengan pemandangan berbeda. Luas areal menyelam di pos pertama itu mencapai sekitar dua are. Namun selama menyelam, ingatlah jangan sampai menyentuh, apalagi menginjak karang karena akan merusaka habitat terumbu karang yang demikian indah.

Puas menikmati beragamnya terumbu karang di pos pertama, kita bisa beristirahat sejenak di daratan. Ada tempat ganti baju sekaligus membilas badan dan bale kecil untuk beristirahat di dekat pos ini. Atau kalau mau berjemur, Anda bisa saja merebahkan badan di pasir putih pantai. Sayangnya, beberapa sampah di tempat ini terasa mengganggu keasikan kita berjemur. Selain itu Anda juga bisa menjelajahi beberapa bagian Pulau Menjangan dengan pasir putih mengelilingi itu.

Disebut Pulau Menjangan karena di pulau ini terdapat habitat menjangan (Cervus timorensis) yang saat ini tinggal sekitar 400 ekor. Menjangan-menjangan itu berada di hutan-hutan kecil di pulau seluas 6000 hektar tersebut. Kalau Anda turun dan berjalan-jalan di daratan pulau, kadang-kadang Anda bisa menemui binatang jinak tersebut. Mereka biasanya bersembunyi di semak-semak ketika panas menyengat. Namun ada juga yang tengah makan rumput. Ketika musim panas, jumlah hewan ini bisa bertambah ataupun berkurang karena mereka juga berenang menuju Bali daratan. Nah, kalau Anda beruntung Anda bisa menemukan hewan itu sedang tiduran atau merumput. Melihat menjangan di habitat aslinya tentu berbeda dengan melihatnya di kebun binatang.

Di Pulau Menjangan setidaknya ada delapan poin antara lain pos pertama yang telah kita kunjungi, Cave Point, Pos 2, Bat Caves, Tenple Slopes, Coral Garden, Anker Wreck, dan Eeel Garden yang berurutan dari barat daya pulau tersebut mengelilingi pulau. Dengan persediaan oksigen terbatas, menyelam sehari tidak akan cukup menjelajah semua tempat tersebut. Anda sebaiknya membuat prioritas. Atau bisa juga disimpan sebagai rasa penasaran untuk suatu saat Anda kunjungi lagi.


Pos lain yang biasanya dikunjungi adalah pos dua dimana kondisi ombaknya lebih besar dan dalam. Terumbu karang di tempat ini juga tidak sebagus di pos pertama. Pengunjung di Pulau Menjangan biasanya ada yang menambatkan perahu di tempat ini, yaitu umumnya adalah mereka yang bersembahyang. Hal ini karena di Pulau Menjangan juga terdapat Pura Gili Kencana dan Pura Gajah Mada. Pura Gili Kencana termasuk salah satu pura tertua di Bali yang dibangun pada masa pemerintahan Dalem Waturenggong pada abad ke-15. Sementara Pura Gajah Mada dibangun setelah seorang pendeta mendapat wahyu bahwa di Pulau Menjangan terdapat keris Patih Gajah Mada yang terkenal itu. Pura Gajah Mada dibangun di mana pendeta tersebut menemukan keris tersebut. Kedua pura ini ketika odalan (ulang tahun pura) banyak dikunjungi pemedek (umat) termasuk dari Denpasar, Negara, maupun daerah lain di Bali.

Kembali ke lokasi penyelaman, tempat lain yang sering dikunjungi turis adalah Wreck Point dimana terdapat bangkai kapal bekas perang dunia kedua di lokasi ini. Kapal tersebut berada di sebelah utara pulau sehingga lebih dalam, sekitar 40 meter, dan arusnya lebih besar. Penyelam yang menikmati tempat ini biasanya yang kemampuan menyelamnya sudah tinggi. Pemandangan eksotis di tempat ini adalah berbagai terumbu karang yang menempel pada dinding bangkai kapal.

Selain Wreck Point, lokasi lain yang bisa dkunjungi adalah Garden Eel yang terkenal karena belut lautnya. Hal yang paling asik di point ini adalah gorgonian alias kipas laut. Selain itu point ini juga cocok untuk diver pemula karena arusnya yang tidak terlalu besar dan permukaan yang tidak curam. Berbeda misalnya dengan pos satu di selatan Pulau Menjangan yang sedikit datar lalu ada dropp off alias dinding curamnya. Point ini berada di bagian barat laut Pulau Menjangan. Kalau mau langsung dari pos pertama akan mudah karena hanya perlu waktu sekitar 10 menit dengan perahu.

Puas menikmati terumbu karang, menjangan, bangkai kapal, dan gorgonian serta yang lain di Pulau Menjangan kita bisa saja istirahat kembali di Pulau Menjangan. Namun istirahat ini juga bisa dilakukan sambil melihat beberapa bagian lain dari pulau. Artinya kita harus berkeliling dengan perahu yang kita sewa tadi. Tapi kalau toh sudah terlalu capek, tidak apa-apa kalau Anda cukup memerintahkan perahu untuk menuju daratan pulau Bali dan pulang.

No comments:

Post a Comment