Make a donation Talk Fusion Saling Memberi

Di Tepi Sungai Ganga (2)


Mahabharata. Sementara itu, di tepian sungai Ganga yang jernih itu, nampak sesosok bayangan yang sedang berjalan perlahan, seolah tidak peduli terhadap keadaan di sekeliling lingkungannya, seolah-olah dia sedang menikmati kesendiriannya dan kesejukan alam di sekitarnya. Laki-laki itu perawakannya masih nampak gagah perkasa, dia terus berjalan di pinggir Sungai Ganga sambil memegang sebuah busur di tangan kirinya serta seselongsong anak panah yang tergantung di bahu kirinya. Kelihatannya dia sedang melakukan perburuan di tengah hutan itu. Lelaki gagah itu nampak mengenakan pakaian kebesaran seorang raja dan ketika laki-laki itu semakin dekat maka nampaklah wajah yang sangat rupawan dan berwibawa, warna kulitnya yang agak kecoklatan namun bersih itu semakin menambah kegagahannya, matanya yang tajam memancarkan cahaya berkilat yang menunjukkan tingkat kecerdasannya yang tinggi serta memiliki wibawa sebagai seorang kshatriya. Pemuda tampan itu tidak lain adalah Raja Santanu, Raja Kerajaan Paurava yang agung. Memang demikianlah kebiasaan para Raja di zaman itu, berburu. Demikian juga yang sedang dilakukan oleh Santanu, yang saat ini sedang asyik di tepian Sungai Ganga untuk mendapatkan buruannya.


Di tepian Sungai Ganga itu, ternyata banyak sekali jenis binatang buruan yang siap menjadi sasaran anak panahnya. Kijang, rusa dan berbagai jenis burung adalah sasaran yang sangat disenangi oleh lelaki muda ini. Tiba-tiba pandangan mata Santanu menengok ke sebelah kiri sungai Ganga, disitu sudah nampak seekor rusa jantan yang gemuk yang sedang asyik memakan rerumputan yang berada dihadapannya, melihat sasaran yang sangat disukainya itu, Santanu segera memasang ancang-ancang dan kemudian membentangkan busurnya yang sedari tadi anak panahnya sudah terpasang disana. Matanya dipicingkan dan menyorot ke depan ke arah lambung rusa jantan itu. Jemari kanannya sudah siap untuk melepaskan anak panahnya, namun mendadak konsentrasinya terganggu oleh suara gemerisik dan bayangan yang tiba-tiba saja muncul di samping kirinya. Santanu membatalkan bidikannya, rusa jantan tersebut merasa terganggu oleh suara gemerisik itu, rusa jantan itupun akhirnya melarikan diri masuk ke tengah hutan lagi. Melihat sasarannya sudah tidak ada di tempatnya lagi, kini wajah Santanu berpaling, tertuju kepada sebuah bayangan yang sangat menarik perhatiannya.

No comments:

Post a Comment