Make a donation Talk Fusion Saling Memberi

Di Tepi Sungai Ganga (5)


Mahabharata. “Persyaratan pertama adalah paduka tidak boleh menanyakan sesuatu tentang jati diriku, seperti misalnya siapakah hamba atau darimanakah asal-usul hamba? Persyaratan kedua adalah paduka tidak boleh menghalangi hamba dari segala sesuatu yang akan hamba perbuat ataupun menanyakan alasan dari perbuatan hamba itu. Begitu paduka mengecewakan hamba, maka hamba akan segera pergi menjauh dari paduka dan tidak akan pernah kembali lagi”.

Santanu yang telah benar-benar merasa tertarik akan kecantikan gadis itu, tanpa berpikir lebih jauh lagi, segera menerima persyaratan itu.

“Baiklah, kalau itu yang menjadi persyaratan dan keinginanmu, aku bisa menerima persyaratan itu. Karena engkau tidak mau diketahui jati dirimu dan juga engkau datang secara gaib di tepian sungai Ganga ini, maka mulai saat ini engkau aku panggil dengan nama Ganga”, kata Santanu dan segera sesudah itu, mereka segera melaksanakan pernikahan yang dilandasi oleh perasaan cinta kasih yang mendalam antar keduanya (Gandharva Vivah) dan kemudian setelah acara pernikahan itu selesai maka merekapun segera kembali ke Hastinapura.

Bagi Santanu, Ganga adalah seorang gadis dan seorang istri yang paling sempurna: Ganga dapat bertindak sebagai seorang teman yang setia di setiap keadaan. Gadis itu sangat mencintainya dan juga sangat mempesonanya, kecantikannya, tutur bahasanya dan berbagai sifatnya yang sangat baik dan luhur telah membuatnya bangga.

Hari demi hari telah lewat, bulan demi bulanpun telah berlalu dengan cepatnya, segala sesuatunya telah berjalan dengan baik dan mulus. Tanpa terasa Ganga telah melahirkan seorang anak laki-laki yang sehat dan tampan seperti ayahnya. Santanu sangat berbahagia atas kelahiran putranya itu yang merupakan ahli waris dari tahta kerajaan Paurava.

Pada keesokan harinya Santanu dengan sangat tergesa-gesa pergi menuju kamar tidur permaisurinya untuk membuktikan kebenaran berita bahwa permaisurinya sedang tidak berada di dalam kamarnya. Dia juga telah mendengar berita bahwa permaisurinya dengan sangat tergesa-gesa pula telah pergi ke tepi Sungai Ganga bersama-sama dengan anak yang baru saja dilahirkannya, yang digendong dikedua belah lengannya. Santanu tidak dapat mengerti akan hal itu. Akhirnya dengan perasaan penasaran, secara diam-diam Santanu segera menyusul Ganga ke tepian Sungai Ganga. Disana Santanu melihat sebuah pemandangan yang belum pernah dia lihat selama hidupnya. Ganga yang sangat dia sayangi dan sangat dia kagumi, telah tega membuang bayinya ke dalam Sungai Ganga. Terlintas di wajah cantik Ganga yang kelihatan bagaikan sedang menanggung beban yang sangat berat. Santanu ingin menegurnya, akan tetapi dia tidak mampu melakukannya. Santanu teringat kembali akan janji yang telah diberikannya kepada Ganga bahwa dia tidak akan pernah sekalipun menghalangi niatnya ataupun menyakiti hatinya.

No comments:

Post a Comment