Make a donation Talk Fusion Saling Memberi

Putri Seorang Nelayan (4)


Mahabharata. “Paman, teruslah berjalan menyusuri sungai Ganga, ke arah hutan di depan sana, kemungkinan disana ada binatang buruan yang istimewa, yang belum pernah aku tangkap”.

Sambil memecut kudanya, kereta itupun bergerak lebih cepat ke arah hutan itu. Santanu, melihat sekelebatan burung Rajawali yang baru saja terbang mengepakkan sayapnya, dengan hati-hati Santanu menyiapkan busur dan anak panahnya, siap untuk membidikkan anak panahnya. Namun tiba-tiba diurungkannya niatnya, tatapan mata Santanu terus mengikuti kemana arah burung rajawali itu terbang sambil wajahnya terlihat begitu terkagum-kagum. Santanu nampak bergumam : “hmmm.. burung yang hebat”.

“Yang Mulia, apakah yang terjadi? Kenapa burung yang besar dan bagus itu dilepaskan begitu saja?”

“Tidak Paman, burung rajawali seperti ini tidak pantas untuk dijadikan sasaran anak panah kita, aku teringat akan cerita ayahku Raja Prateepa bahwa burung rajawali seperti inilah yang telah berjasa membantu Rama dalam usahanya untuk membebaskan Sita dari cengkeraman Rahvana, sampai burung rajawali itu tewas. Burung yang gagah dan berani, aku tidak dapat memanahnya atau menyakitinya. Ayolah Paman, kita mencari binatang buruan yang lainnya saja, tapi.....hmm bau apakah ini paman?”.

Kusir kereta itu mencoba untuk mencium bau yang dimaksudkan tuannya, dengan mengendus-endus kesana kemari, namun tidak tercium juga. “Hamba tidak mencium bau apa-apa tuan..”.

“Hmmm... aneh, kau tidak mencium baunya padahal baunya demikian harum dan keharuman yang aneh, karena baru kali ini aku mencium bau seharum ini, mari Paman kita cari sumbernya. Ikuti saja petunjukku”.
Santanu, terus memberikan petunjuk ke arah sumber dari mana bau wewangian itu datang. Tanpa terasa, Santanu sudah terlalu jauh meninggalkan Sungai Ganga, kini mereka sudah menuju ke arah Sungai Yamuna. Santanu semakin penasaran, ingin sekali mengetahui sumber dari wewangian itu.

“Paman, perlahan sedikit, kelihatannya sumber wewangian itu sudah semakin dekat, berhentilah, dan tunggulah disini, aku akan mencarinya di sekitar sana”. Santanu kemudian turun dari kereta kudanya, terus mencari sumber wewangian itu.

No comments:

Post a Comment