Make a donation Talk Fusion Saling Memberi

Putri Seorang Nelayan (7)


Mahabbharata. Tanpa banyak pertimbangan lagi, Santanu segera pergi ke sebuah pondok bambu yang ditunjukkan oleh gadis itu. Di dalam pondok itu Santanu melihat sesosok wajah yang kira-kira seumuran dengannya.

”Benarkah anda adalah kepala nelayan di daerah ini dan merupakan ayah kandung dari gadis yang bernama Satyavati?”.

”Benar, ada apakah tuan mencariku dan siapakah tuan ini?”.

“Namaku Santanu, Raja dari Kerajaan Hastinapura. Ketika aku sedang pergi berburu ke tengah hutan, bau wewangian yang sangat aneh telah tercium olehku. Aku mengikuti bau wewangian itu sampai ke tepian Sungai Yamuna ini. Disana aku bertemu dengan seorang gadis yang ternyata adalah putrimu. Aku sangat menginginkan dirinya untuk kujadikan sebagai permaisuriku”.

Dengan perasaan senang dan wajah berseri-seri, kepala nelayan itu kemudian berkata:

“Anda benar, Yang Mulia. Aroma wewangian itu adalah bagian dari anakku dan aroma itu telah menuntun paduka untuk datang kepadanya. Di seluruh jagat raya ini tidak ada orang lain yang mampu mendapatkan anak hamba selain paduka sendiri. Bagi hamba, menjadi Ratu di Kerajaan Paurava adalah merupakan suatu anugerah tertinggi yang diperoleh oleh seorang gadis nelayan seperti anak hamba. Hamba pasti akan merestui pernikahan putri hamba itu dengan paduka. Akan tetapi Yang Mulia.....”.

”Ada apakah paman, kenapa anda diam? Lanjutkanlah kata-katamu itu!”.

”Yang Mulia... ada sebuah permintaan yang harus anda penuhi. Jika Yang Mulia mau memenuhi permintaan hamba itu, maka putri hamba akan menjadi milik paduka”.

No comments:

Post a Comment