Make a donation Talk Fusion Saling Memberi

Maharaja Harischandra (2)

Cerita Mahabharata. Resi Canakya, pendeta yang beralih menjadi politisi hebat didalam karyanya “Canakya Niti Sastra” mengatakan bahwa orang suci tidak dapat dijumpai di setiap tempat. Walaupun orang memiliki harta dan pengikut yang tak terhitung, tetapi, kalau memang tidak karma-nya dan tidak diberkahi, maka meskipun ia mencari-cari orang suci, ia tidak akan pernah dapat menemukannya. Sedangkan, raja Hariscandra justru didatangi oleh seorang maharesi. Kita dapat membayangkan bagaimana bahagianya hati raja Hariscandra yang saleh dan jujur itu didatangi oleh tamu maha agung seperti itu.

Selesai membasuh kaki maharesi, sang raja memercikkan air “wangsuh pada” (air cuci kaki) itu ke atas kepalanya. Selanjutnya, Maharaja Hariscandra meminta para dayang segera datang membawa minuman dan buah-buahan. Begitu raja Hariscandra hendak mempersembahkan minuman dan buah-buahan, maharesi Wishwamitra berdiri tegak. Dengan wajah kaku dan marah maharesi berkata lantang, “Hai raja Hariscandra! Dengarkan baik-baik…, aku datang ke sini bukan untuk disambut dan dilayani seperti ini. Aku datang untuk menagih janjimu. Engkau telah memberikan seluruh kerajaan ini kepadaku. Aku heran, engkau masih tenang-tenang tinggal di kerajaan dan tetap menganggap dirimu sebagai seorang raja yang saleh serta Satyawacana (patuh pada janji).”

Mendengar kata-kata maharesi Wishwamitra seperti itu, raja Hariscandra menjadi tersentak kaget. Raja memandang wajah amarah maharesi sambil melongo, tercengang..., dan setelah mengingat-ngingat kejadian yang telah lewat didalam mimpinya tadi malam, akhirnya raja Hariscandra ingat bahwa di dalam mimpinya tadi malam dirinya telah berjanji akan menyumbangkan seluruh kerajaan kepada maharesi Wishwamitra.

Dengan hati yang tetap bersih suci, tanpa ganjalan sedikit pun, raja Hariscandra berkata dengan tenang, “Duhai maharesi yang hamba hormati…, maafkanlah hamba anda yang bodoh ini. Tanpa sengaja hamba telah berbuat kesalahan kepada anda. Jikalau Anda berkenan menerima minuman dan buah….”

“Tidak…!! Hariscandra..., kau jangan mengigau lagi. Kerajaan telah kau berikan seluruhnya kepadaku. Kau tidak berhak menganggap dirimu sebagai pemberi makanan kepadaku. Sekarang, pergilah kamu dari kerajaan ini…”

No comments:

Post a Comment