Make a donation Talk Fusion Saling Memberi

Penciptaan Alam Material

Filsafat Mahabharata. Penciptaan alam semesta material terdiri dari 2 (dua) tahap yaitu: 
  • Penciptaan unsur-unsur materi oleh Sri Visnu disebut prakrta atau sarga
  • Penciptaan planet-planet tempat tinggal dan badan jasmani bagi para jiva (makhluk hidup) yang jatuh ke dunia fana, oleh Brahma, disebut vaikrta atau visarga
Penciptaan unsur-unsur materi alam fana dilakukan oleh purusa-avatara Sri Krishna yaitu Karadakasayi Visnu atau Maha Visnu melalui tenaga material-Nya yang disebut maya. Tenaga material (maya) ini terdiri dari tiga sifat alam yaitu sattvam (kebaikan), rajas (kenafsuan) dan tamas (kegelapan). Ini disebut penciptaan awal/pertama

Penciptaan planet-planet dan beraneka macam badan jasmani makhluk hidup (jiva) dilakukan oleh Brahma dengan memakai unsur-unsur materi yang telah disediakan oleh Maha Visnu. Ini disebut penciptaan kedua

Disamping itu, Brahma mampu melaksanakan tugasnya mencipta hanya setelah memperoleh pengetahuan Veda dari Sri Krishna melalui suara seruling Beliau yang masuk ketelinganya. 


PROSES PRAKRTA, PENCIPTAAN AWAL


Tenaga material Sri Krishna yang disebut maya dalam keadaannya tidak aktif disebut pradhana. Dan pradhana ini adalah keseluruhan unsur materi dalam kondisi amat halus tanpa keaneka-ragaman apapun. Ia dikatakan bagaikan kumpulan awan di suatu sudut angkasa rohani yang tak terbatas. 

Ketika Sri Krishna memandang sekejap tenaga material-Nya (pradhana) ini, perbanyakan pribadi-Nya sebagai purusa-avatara yaitu Karadakasayi Visnu yang juga disebut Maha Visnu dan bertindak sebagai waktu (kala), masuk kedalam pradhana dan membuatnya aktif. 

Dengan kata lain, unsur waktu (kala) sebagai Maha Visnu menyebabkan ketiga unsur pradhana yaitu sifat alam sattvam, rajas dan tamas berinteraksi satu dengan yang lain hingga pradhana jadi aktif dan mengandung keanekaragaman sifat, keinginan, kemauan, dambaan, cita-cita, kehendak dan pemahaman. 

Pradhana yang aktif dan mengandung keanekaragaman ini disebut mahat-tattva, keseluruhan unsur materi dengan bermacam-macam sifat dan keinginan. Mahat-tattva disebut pula Brahman (Bhagavad Gita 14.3, mama yonir mahad brahma. Bhagavata Purana 3.26.15, etavan eva sankhyato brahmanah). Mahat-tattva juga disebut sarva-yonisu atau hiranmaya, sumber segala ciptaan. Ia bisa aktif menjadi sumber ciptaan karena memiliki roh (jiva) yaitu Maha Visnu. 

Dari mahat-tattva muncul ahankara, keakuan palsu atau ego. Ada 3 macam keakuan palsu yaitu: 
  1. Sattvik ahankara 
  2. Rajasik ahankara, dan 
  3. Tamasik ahankara
Selanjutnya, dari sattvik ahankara (ego dalam sifat kebaikan) muncul : pikiran (manah) dan para deva pengendali. Dari rajasik ahankara (ego dalam sifat kenafsuan) muncul: kecerdasan (buddhi), panca indriya persepsi dan panca indriya pekerja. Dan dari tamasik ahankara (ego dalam sifat kegelapan) muncul: lima obyek indriya, dan lima unsur materi kasar (panca-maha-bhuta). 

Jadi keseluruhan unsur materi yang di-ciptakan oleh Visnu berjumlah 24 (dua pupuh empat) yaitu: 
  1. tiga unsur materi halus (ego, pikiran dan kecerdasan). 
  2. lima indriya persepsi (mata, telinga, hidung, kulit dan lidah). 
  3. lima obyek indriya (wujud, suara, aroma, sentuhan dan rasa). 
  4. lima indriya pekerja (tangan, kaki, mulut, kemaluan dan anus). 
  5. lima unsur materi kasar (akasa, udara, api, air dan tanah) dan 
  6. satu unsur waktu (kala). 
Keseluruhan proses prakrta oleh purusa-avatara Maha Visnu dapat diringkas sebagai berikut; 


ALAM MATERIAL MUNCUL DARI MAHAT-TATTVA 

Mahat-tattva yang (juga disebut Brahman) aktif dan mengandung beraneka macam sifat dan keinginan, lalu berinteraksi sendiri. Dan dari padanya kemudian keluar bulatan-bulatan alam semesta (brahmanda) yang jumlahnya tak terhitung. Ini terjadi ketika roh mahat-tattva yaitu Maha Visnu yang berbaring di dalam samudra Karana mahat-tattva, menghembuskan nafas. Dikatakan bahwa alam semesta (universe) yang tidak terhitung jumlahnya, keluar dari pori-pori bulu kulit-Nya ketika Beliau menghembuskan nafas. 

Kemudian Maha Visnu memperbanyak diri. Perbanyakan-Nya masuk kedalam setiap alam semesta (brahmanda atau universe). Disana, didalam setiap alam semesta material Beliau berbaring di dalam samudra Garbha yang airnya memenuhi setengah ruang alam semesta. Karena itu, perbanyakan Maha Visnu ini disebut Garbhodakasayi Visnu dan menjadi purusa-avatara kedua. Dari pusarnya kemudian tumbuh bunga padma keemasan, dan di atas bunga padma itu muncullah Brahma, moyang segala makhluk. 

Para makhluk hidup (jiva) yang ingin menikmati secara terpisah dari Sri Krishna di dunia rohani, dimasukkan kedalam mahat-tattva bersamaan dengan saat ketika purusa-avatara-Nya pertama yaitu Maha Visnu (sebagai unsur waktu) masuk ke dalam mahat-tattva dan meng-aktifkannya. 

Selanjutnya para makhluk hidup (jiva) itu dimasukkan ke dalam setiap alam semesta material (universe) bersamaan dengan Garbhodakasayi Visnu sesuai dengan reaksi (phala) dari perbuatan (karma) yang dilakukannya. 

Garbhodakasayi Visnu adalah roh (jiva) alam semesta material. Selanjutnya Beliau memperbanyak diri dan bersemayan di hati setiap makhluk dan dikenal sebagai Ksirodakasayi Visnu yang merupakan purusa-avatara ketiga. Beliau adalah Paramatma yang bertindak sebagai saksi dan pengatur kegiatan segala makhluk di alam material atau dunia fana. 

Jadi Sri Krishna tidak terlibat langsung dalam proses penciptaan unsur-unsur materi alam fana. Proses ini dilaksanakan oleh ketiga purusa-avatara-Nya tersebut diatas. 

PROSES VAIKRTA, PENCIPTAAN KEDUA 

Brahma lahir dari bunga padma yang tumbuh dari pusar Garbhodakasayi Visnu. Dengan kekuatan tapa yang dilakukannya dan pengetahuan Veda yang diberikan oleh Sri Krishna melalui getaran suara seruling-Nya, kemudian Brahma membagi bunga padma tempat kelahirannya (yang merupakan perwujudan tenaga material Visnu) menjadi tiga bagian dunia yaitu: dunia bawah, tengah dan atas dan dikenal sebagai Tri Bhuvana

Selanjutnya Brahma membagi Tri Bhuvana menjadi 14 (empat belas) susunan planet yaitu (dari atas ke bawah): Brahma-loka/Satya-loka, Tapo-loka, Jana-loka, Mahar-loka, Svarga-loka, Bhuvar-loka, Bhu-loka, Atala-loka, Vitala-loka, Sutala-loka, Talatala-loka, Mahatala-loka, Rasatala-loka dan Patala loka. Ke-14 susunan planet ini di-ciptakan dengan kondisi alam dan dimensi kehidupan berbeda-beda sebagai tempat tinggal para makhluk hidup (jiva) sesuai dengan karma nya masing-masing yang dikembangkan dalam mellenium sebelumnya 

Kemudian ketika Brahma hendak menciptakan badan-badan jasmani untuk para makhluk hidup (jiva) yang jatuh ke dunia fana, dari bayangan dirinya muncul suasana mental yang membuat para makhluk hidup dalam ke-tidak-tahuan (avidya). Suasana mental yang menggelapkan ini adalah: 
  1. Kecendrungan membohongi diri sendiri (mohan). 
  2. Rasa takut pada kematian (andha-tamisram). 
  3. Kemarahan akibat gagal (tamisram). 
  4. Rasa kepemilikan palsu (maha-mohan), dan 
  5. Kelupaan pada identitas sejati sebagai sang jiva abadi dan rohani (tamas). 
Penciptaaan badan jasmani (jenis kehidupan) oleh Brahma dengan memakai unsur-unsur materi yang telah disediakan oleh Sri Visnu, mencakup penciptaan jenis kehidupan bergerak (binatang, reptil, burung, serangga, dsb.) dan jenis kehidupan tak bergerak (tanaman, pohon, dsb.). 

Penciptaan jenis kehidupan humanoid adalah sebagai berikut. 

*) Pertapaan mencakup pengendalian indriya, konsentrasi pikiran, kebhaktian kepada Tuhan, kekuatan gaib dan ketidak-melekatan pada hal-hal material. 

Para rishi yang lahir dari Brahma adalah sebagai berikut: 
  1. Rishi Catur Kumara (Sanaka, Sanandana, Sanatana dan Sanat Kumara). Karena mereka menolak kawin untuk menurunkan anak-cucu, Brahma jadi amat marah. Kemarahannya me-mancar keluar dari antara dua kening dalam wujud bayi berwarna merah kebiruan. Si bayi diberi nama Rudra. Ia adalah Siva yang kelak bertindak sebagai pelebur alam semesta material. 
  2. Sebelas rishi yang diciptakan setelah kelahiran Rudra (Siva) adalah: Marici muncul dari pikiran Brahma, Atri muncul dari matanya, Angira muncul dari mulutnya, Pulastya dari telinga, Pulaha dari pusar, Kratu dari tangan, Bhrgu dari sentuhan, Vasistha dari nafas, Daksa dari ibu- jari (jempol), Narada dari perenungan, dan Kardama dari bayangan sang Moyang alam semesta, Brahma. 

PENCIPTAAN VAIKRTA LAIN 

Penciptaan-penciptaan lain yang tergolong vaikrta adalah sebagai berikut : 

PURUSA DAN PRAKRTI : UNSUR LAKI DAN WANITA 

Tenaga material (maya) Sri Krishna secara umum disebut prakrti, unsur wanita. Sedangkan Tuhan sendiri disebut Purusa, unsur laki. Maya (pradhana atau mahat-tattva) bisa aktif dan mewujudkan alam semesta material beserta segala makhluk penghuninya, karena dimasuki tenaga Purusa yaitu perbanyakan pribadi-Nya sebagai Maha Visnu. 

Proses penciptaan versi Veda ini serupa dengan proses kelahiran bayi. Rahim si ibu hanya bisa mengandung janin jika ia dimasuki (dibuahi) sperma sang ayah. Janin lalu berkembang dan kemudian lahir sebagai bayi. 

Begitu pula, karena dimasuki oleh tenaga spiritual Sri Krishna (Purusa) yaitu Maha Visnu, maka prakrti mampu mewujudkan dunia fana ini beserta segala makhluk penghuninya. 

PARA DEVA PENGENDALI UNSUR-UNSUR MATERI DAN INDRIYA 

Para Deva pengendali (controlling deities atau presiding deities) adalah utusan Tuhan yang berfungsi sebagai pemberi ciri dan energi sehingga unsur-unsur materi dan indriya itu bisa bermanfaat. 

Contoh, api memiliki panas dan ber-kemampuan membakar karena ada deva pengendalinya. Udara memiliki sentuhan dan berkemampuan menerbangkan karena ada deva pengendalinya, dan seerusnya. 

Setelah Tri Bhuvana tercipta oleh Brahma dengan ke 14 susunan planetnya, fungsi Deva pengendali dipegang oleh para makhluk hidup (jiva) yang memiliki kualifikasi sebagai pejabat pemerintahan alam semesta material. 

Oleh karena dalam badan jasmani ada begitu banyak unsur agar ia bisa berfungsi sebagai kendaraan (yantra) bagi sang jiva untuk menikmati dunia fana, maka ada begitu banyak Deva pengendali. Dengan kata lain, di alam semesta ini ada banyak deva pengendali urusan material dunia fana, sehingga segala sesuatu disini berlangsung tertib dan teratur. 

PENCIPTA SEJATI DAN INSTRUMENT PENCIPTAAN 

Sri Krishna adalah pencipta sejati, sebab Beliau lah yang memungkinkan Brahma mampu menciptakan alam semesta fana dengan unsur-unsur materi dan pengetahuan Veda yang disediakan dan diberikan olehNya. Karena itu, Beliau berkata, “Etad yonini bhutani … aham krtsnasya jagatah prabhavah pralayas tatha, segala sesuatu yang material maupun spiritual, ketahuilah bahwa Saya adalah sumber ciptaaan dan peleburannya” (Bhagavad Gita 7.6). 

Brahma hanyalah instrument penciptaan alam fana. Karena itu, dia berkata, “Bhagavac-chiksitam aham karavani hy atandritah…., mohon hamba diberi pengetahuan (tentang tenaga material-Mu) agar hamba bisa bertindak sebagai alat Mu untuk menurunkan makhluk-makhluk hidup tanpa di-ikat oleh kegiatan demikian” (Bhagavata Purana 2.9.29). 

Dalam hal kekuatan mencipta yang dimiliki, Brahma mengibaratkan dirinya seperti permata suryakanta yang memiliki kilauan nan cemerlang karena cahaya matahari yang menerpanya (Brahma Samhita 5.43). 

Alam semesta material dimana kita hidup, diurus oleh Brahma berkepala empat sehingga ia disebut sang Catur Mukha. Sebutan lain Brahma adalah Veda-garbha, sumber atau asal pengetahuan Veda. Sebab atas karunia Sri Krishna, segala pengetahuan Veda terwujud dalam dirinya sehingga ia mampu mencipta secara amat mentakjubkan. Dan dari Brahma-lah pengetahuan Veda menyebar ke seluruh alam semesta. 

Nama lain Brahma adalah Svayambhu, sebab ia lahir tanpa melalui rahim ibu dari mani seorang ayah. Karena itu, ia juga disebut Atma-bhu, ia yang lahir dengan sendirinya. Oleh karena mencipta dunia fana dengan mengkombinasikan unsur- unsur materi yang telah di-sediakan oleh Sri Visnu, maka Brahma disebut sang Arsitek alam semesta

Special thanks to Haladara prabhu that provided materials for this article. 

No comments:

Post a Comment