Filsafat Mahabharata. Jika anda adalah penggemar film laga Asia Timur seperti Kung Fu dan Ninja, mungkin anda tidak asing lagi dengan berbagai gerakan tangan yang mereka lakukan dalam usahanya menyembuhkan luka dan cidera fisik yang mereka alami setelah bertempur. Disamping itu, sikap-sikap tangan tersebut juga mereka gunakan untuk mengeluarkan jurus-jurus tertentu yang terlihat ganjil dari sudut pandang kita saat ini. Berbagai gerakan tangan ini juga di kenal dengan istilah Kuji-In. Menurut mereka setiap gerakan tangan yang divisualisasikan dalam bentuk-bentuk tertentu melangbangkan unsur-unsur yang ada di alam dan dengan melakukan gerakan-gerakan tersebut akan dapat mengendalikan unsur-unsur alam termasuk menstimulus sel-sel tubuh abnormal kembali menjadi normal. Dalam prakteknya, teknik Kuji-In ini dapat divisualisasikan dalam sembilan bentuk sikap tangan. Kesembilan sikap tersebut yaitu:
- Rin yang melambangkan kekuatan pikiran dan badan
- Kyo yang melambangkan arah dari energi
- Toh yang melambangkan keselarasan dalam alam semesta
- Sha yang melambangkan penyembuhan diri dan orang lain
- Kai yang melambangkan kewaspadaan terhadap bahaya
- Jin yang melambangkan mengetahui tindakan orang lain
- Retsu yang melambangkan penguasaan ruang dan waktu
- Zai yang melambangkan kontrol terhadap element-elemen alam
- Zen yang melambangkan pencerahan
Teknik ini awalnya juga diterapkan oleh para rohaniawan Buddha, Tao, Sinto dan agama-agama rumpun Asia Timur baik pada saat meditasi maupun pada saat melakukan terapi pengobatan. Menurut lontar-lontar (manuskrip) yang diwarisi perguruan silat Seruling Dewata yang berkembang di daerah Watu Karu, Tabanan, Bali, pada jaman dahulu hampir semua pemuka dan penyebar agama Hindu maupun Buddha disamping menguasai filsafat ketuhanan mereka juga sangat ahli dalam berbagai seni beladiri dan ilmu-ilmu yang bersifat gaib. Para penyebar filsafat Veda ini akhirnya menjadikan Watu Karu sebagai base cam dan tempat tirta yatra utama. Disamping itu terdapat indikasi bahwa ilmu silat-ilmu silat yang berkembang di asia timur seperti Kung-Fu, jurus-jurus Ninja, Taekwon-Do, Ninjutsu dan sejenisnya berawal dari ilmu silat yang berkembang di Watu Karu. Dalam lontar-lontar juga dikatakan bahwa Langkapura, Jambu Dwipa, Tionggoan, Tibet, Butan, Kuroyewu, Jepun dan negeri-negeri lainnya pernah merasakan kehebatan Ilmu Silat Bali Kuno yang berlandaskan Veda ini, bahkan ada suatu kesepakatan tidak tertulis diantara para pesilat terdahulu bahwa jangan pernah merasa hebat sebelum mencoba kehebatan pesilat-pesilat Gunung Watukaru.
Apa korelasi teknik-teknik yang memperlihatkan sikap tangan seperti Kuji-In dengan basic-nya Veda? Mudra adalah jawabannya. Meski saat ini Mudra (sikap tangan) dalam kebudayaan Veda baik di India maupun di Indonesia lebih banyak dipahami sebagai sikap-sikap tangan yang ditujukan untuk pudja atau ritual keagamaan, namun ternyata Mudra pada dasarnya juga tidak lepas dari aspek fisik dan psikis praktisi Mudra tersebut. Sehingga sangatlah beralasan jika Mudra juga banyak diterapkan dalam teknik meditasi, tarian klasik,bharatanatyam, mohiniattam dan beladiri.
Beberapa sikap-sikap mudra tersebut adalah sebagai berikut;
1. Gyan Mudra – Mudra Ilmu pengetahuan
Sikap Mudra ini dilakukan dengan menyentuhkan ujung telunjuk dengan ujung ibu jari dan ketiga jari yang lainnya dalam posisi lurus. Ujung jari memiliki pusat kelenjar hipofisis dan endokrin. Ketika menekan pusat-pusat ini dengan kedua ujung jari, maka kedua kelenjar Sikap Mudra ini dapat mempertajam ingatan, meningkatkan konsentrasi dan mencegah insomnia. Dengan melakukan sikap mudra ini secara teratur akan dapat menyembuhkan semua gangguan psikologis seperti depresi, sikap pemarah, histeris dan trauma.
2. Prithvi Mudra – Mudra Bumi
Dilakukan dengan menyentuhkan ujung jari manis ke ujung ibu jari dengan jari yang lain diluruskan. Mudra ini bermanfaat untuk mengurangi semua kelemahan-kelemahan fisik, menaikkan berat badan bagi orang yang kurus, dan juga mencerahkan kulit.
3. Varuna Mudra – Mudra air
Dilakukan dengan menyentuhkan ujung kelingking ke ujung ibu jari dengan dengan ketiga jari yang lainnya diluruskan. Mudra ini bermanfaat mencegah Gastroenteritis, penyusutan otot dan semua penyakit yang berhubungan dengan ketidak seimbangan kadar air dalam tubuh.
4. Vayu Mudra – Mudra udara
Mudra ini dilakukan dengan meletakkan ibu jari dan telunjuk dalam posisi ibu jari menekan ruas bagian tengah telunjuk dan ketiga jari yang lain lurus. Mudra ini mengatasi masalah-masalah yang berkaitan dengan ketidakseimbangan tubuh terhadap udara/gas yang terdapat dalam tubuh. Dengan melakukan mudra ini selama 45 menit dalam sehari selama dua bulan secara teratur akan dapat mengatasi Rematik, Arthritis, Asam urat, Parkinson dan juga masalah pada serviks Spondilytis.
5. Shunya Mudra – Mudra kekosongan
Dilakukan dengan menekan ruas jari tengah dengan ibu jari dan ketiga jari yang lainnya diluruskan dan dilakukan selama 40 sampai 60 menit setiap harinya. Mudra ini sangat baik untuk mengatasi masalah mental dan tuli yang tidak disebabkan oleh faktor bawaan.
6. Surya Mudra – Mudra Matahari
Dilakukan dengan menekan ruas jari manis dengan ibu jari dan meluruskan ketiga jari yang lainnya. Dengan melakukan mudra ini selama dua kali dalam sehari masing-masing selama 5-15 menit akan dapat menjaga fungsi kelenjar tiroid bekerja normal sehingga dapat mengatasi kadar kolesterol, mengurangi berat badan, mengatasi tekanan mental dan masalah pencernaan.
7. Prana Mudra – Mudra kehidupan
Dilakukan dengan menekuk jari manis dan kelingking sampai menyentuh ujung ibu jari dan menjaga kedua jari yang lainnya tetap lurus. Mudra ini dapat menjaga kekuatan fisik seseorang, melancarkan peredaran darah, meningkatkan kekebalan tubuh, mengatasi penyakit mata yang terkait dengan kelelahan dan vitamin.
8. Apana Mudra – Mudra pencernaan
Mudra ini dilakukan dengan cara menyentuhkan ujung jari tengah dan ujung jari manis dengan ujung ibu jari dan dalam posisi jari yang lainnya terlentang lurus. Mudra ini bermanfaat dalam menangani masalah ekskresi, mengatasi diabetes, sembelit dan membantu buang air besar secara normal. Untuk mendapatkan hasil yang baik, mudra ini dilakukan setidaknya selama 45 menit setiap harinya.
9. Apana Vayu Mudra – Mudra Jantung
Dilakukan dengan menyentuhkan ujung jari tengah dan jari manis dengan ujung ibu jari, sedangkan telunjuk menyentuh pangkal ibu jari. Dan kelingking tetap diluruskan. Mudra ini bermanfaat untuk jantung, menurunkan serangan jantung, mengatasi kelainan denyut jantung dan sistem ekskresi pada lambung. Untuk mendapatkan hasil yang optimal dianjurkan melakukannya paling tidak dua kali dalam sehari masing-masing minimal selama 15 menit.
10 Linga Mudra – Mudra jantung dan energi
Dilakukan dengan mengaitkan jari-jari kedua tangan dengan ibu jari tangan kiri lurus vertikal sementara ibu jari dan telunjuk tangan kanan mengelilingi ibu jari tangan kiri. Mudra ini merangsang panas dalam tubuh dan bermanfaat untuk menghentikan produksi dahak berlebih, menanggulangi infeksi paru-aru dan bronhitis. Mudra ini dapat dipraktekkan kapan saja jika kita inginkan, hanya saja tidak dianjurkan melakukannya terlalu sering karena efek penghasil panas tubuhnya. Bahkan Mudra ini dapat membuat seorang praktisi berkeringat meski saat cuaca sangat dingin. Untuk mendapatkan hasil optimal dari mudra ini, dapat dibarengi dengan mengkonsumsi susu, ghee, banyak minum air putih dan jus buah.
Disamping Mudra-Mudra di atas, masih terdapat ratusan sikap Mudra yang lainnya. Dalam ritual Tantra digunakan 108 mudra, dalam bharatanatyam digunakan setidaknya 200 mudra dimana satu mudra dengan mudra yang lainnya memiliki arti dan manfaat tersendiri.
Referensinya:
- anonim, mudra (file in pdf)
- http://www.serulingdewatabali.com/
- http://en.wikipedia.org/wiki/Kuji-in
- http://en.wikipedia.org/wiki/Mudra
No comments:
Post a Comment